Rusia: Gencatan Senjata Suriah Akan Dibahas di Pertemuan Astana
A
A
A
MOSKOW - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Gennady Gatilov mengatakan, gencatan senjata penuh di Suriah akan menjadi salah satu agenda dalam pertemuan di Astana yang rencananya akan digelar Januari mendatang. Pertemuan di Astana merupakan tindak lanjut dari pertemuan di Moskow antara Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Turki, Iran, dan Rusia.
"Kami berharap perundingan damai Suriah baru yang didukung oleh Moskow, Ankara dan Teheran akan berlangsung pada pertengahan Januari mendatang," kata Gatilov, seperti dilansir Reuters pada Jumat (23/12).
"Kami juga berharap pertemuan itu untuk fokus membahas apa yang perlu dilakukan untuk bisa mencapai kesepakatan gencatan senjata yang berlaku di seluruh Suriah," sambungnya.
Sebelumnnya, utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura menyerukan digelarnya gencatan senjata di seluruh Suriah. Menurutnya, langkah ini harus dilakukan untuk mencegah munculnya Aleppo yang lain.
De Mistura mengatakan, para warga dan militan yang dievakuasi dari Aleppo timur, saat ini dilarikan ke Idlid. Wilayah Idlib adalah wilayah yang masih dikuasai pemberontak dan berpotensi besar menjadi sasaran tembak pemerintah Suriah, dan berakhir menjadi Aleppo kedua.
"Sebuah penghentian permusuhan di Suriah sangat penting untuk menghindari pertempuran mematikan lain, seperti yang terjadi di Aleppo," kata de Mistura dalam sebuah pernyataan.
"Kami berharap perundingan damai Suriah baru yang didukung oleh Moskow, Ankara dan Teheran akan berlangsung pada pertengahan Januari mendatang," kata Gatilov, seperti dilansir Reuters pada Jumat (23/12).
"Kami juga berharap pertemuan itu untuk fokus membahas apa yang perlu dilakukan untuk bisa mencapai kesepakatan gencatan senjata yang berlaku di seluruh Suriah," sambungnya.
Sebelumnnya, utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura menyerukan digelarnya gencatan senjata di seluruh Suriah. Menurutnya, langkah ini harus dilakukan untuk mencegah munculnya Aleppo yang lain.
De Mistura mengatakan, para warga dan militan yang dievakuasi dari Aleppo timur, saat ini dilarikan ke Idlid. Wilayah Idlib adalah wilayah yang masih dikuasai pemberontak dan berpotensi besar menjadi sasaran tembak pemerintah Suriah, dan berakhir menjadi Aleppo kedua.
"Sebuah penghentian permusuhan di Suriah sangat penting untuk menghindari pertempuran mematikan lain, seperti yang terjadi di Aleppo," kata de Mistura dalam sebuah pernyataan.
(esn)