Tak Manfaat, Indonesia Hengkang dari 6 Organisasi Dunia
A
A
A
JAKARTA - Indonesia memutuskan keluar dari enam organisasi internasional dengan alasan tidak memberikan banyak manfaat. Indonesia pada saat ini tergabung dalam 223 organisasi internasional.
Keputusan Indonesia hengkang dari enam organisasi dunia ini dikonfirmasi Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Jumat (23/12/2016).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Christiawan Nasir, mengatakan, keputusan Indonesia ini diambil setelah dilakukan evaluasi. Keenam organisasi itu, kata dia, tidak terlalu banyak memberikan manfaat bagi Indonesia.
”Soal cabut-nya itu terserah masing-masing negara. Banyak fungsi ormas asing yang memiliki fungsi yang sama antara satu dengan yang lainnya,” katanya dalam briefing di kantor Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta.
”Ada enam yang sudah pasti karena tidak banyak benefit-nya buat kita, jadi lebih baik nggak dilanjutkan lagi,” lanjut dia. Diplomat Indonesia ini tidak merinci enam organisasi dunia yang ditinggalkan Indonesia.
Pemerintah Indonesia saat ini juga sedang mengevaluasi keanggotan di 75 organisasi internasional lainnya.
Rencana keluarnya Indonesia dari sejumlah organisasi internasional pertama kali disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), kemarin. Jokowi menekankan, keikutsertaan Indonesia pada ratusan organisasi internasional harus tetap berpegang pada politik bebas aktif.
"Saya juga tidak ingin keanggotaan kita di organisasi internasional hanya ikut-ikutan. Hanya mengekor, hanya membebek. Karena kita harus berpegang teguh pada haluan politik luar negeri kita yang bebas dan aktif,” kata Presiden Jokowi.
Keputusan Indonesia hengkang dari enam organisasi dunia ini dikonfirmasi Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Jumat (23/12/2016).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Christiawan Nasir, mengatakan, keputusan Indonesia ini diambil setelah dilakukan evaluasi. Keenam organisasi itu, kata dia, tidak terlalu banyak memberikan manfaat bagi Indonesia.
”Soal cabut-nya itu terserah masing-masing negara. Banyak fungsi ormas asing yang memiliki fungsi yang sama antara satu dengan yang lainnya,” katanya dalam briefing di kantor Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta.
”Ada enam yang sudah pasti karena tidak banyak benefit-nya buat kita, jadi lebih baik nggak dilanjutkan lagi,” lanjut dia. Diplomat Indonesia ini tidak merinci enam organisasi dunia yang ditinggalkan Indonesia.
Pemerintah Indonesia saat ini juga sedang mengevaluasi keanggotan di 75 organisasi internasional lainnya.
Rencana keluarnya Indonesia dari sejumlah organisasi internasional pertama kali disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), kemarin. Jokowi menekankan, keikutsertaan Indonesia pada ratusan organisasi internasional harus tetap berpegang pada politik bebas aktif.
"Saya juga tidak ingin keanggotaan kita di organisasi internasional hanya ikut-ikutan. Hanya mengekor, hanya membebek. Karena kita harus berpegang teguh pada haluan politik luar negeri kita yang bebas dan aktif,” kata Presiden Jokowi.
(mas)