Donald Trump pada Pendukungnya: Anda Jahat, Keji dan Ganas....
A
A
A
ORLANDO - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald John Trump menyapa para pendukungnya di Orlando, Florida. Trump dengan lantang menyebut para pendukungnya “jahat, keji, dan ganas” selama kampanye sehingga berhasil memenangkan dirinya dalam pemilu presiden.
”Anda orang yang kejam, keras, yang berteriak, 'Di mana dinding? Kami ingin dinding!' Berteriak, 'Penjara! Penjara! Kunci dia!' Maksud saya Anda bergerak jadi gila. Maksud saya, Anda jahat, keji dan ganas, dan Anda ingin menang, betul?” kata Trump di depan massa pendukungnya yang merupakan bagian dari tur “terima kasih”.
Rentetan ucapan Trump itu sejatinya sebagai kekagumannya pada sikap militan para pendukungnya hingga sukses mengantarkannya ke Gedung Putih.
”Tapi sekarang, Anda mellow dan Anda keren dan Anda tidak hampir sama dengan setan atau kekerasan, betul? Karena kita menang, betul?” ujar Trump, seperti dikutip IB Times, Minggu (18/12/2016).
Trump telah menghadapi kritik selama aksi unjuk rasa yang marak di AS setelah dia mengalahkan Hillary Clinton dalam pemilu.
Dia dituduh menghasut kekerasan. Menurut laporan The Hill, Trump bahkan dituduh sejumlah pihak akan membayar biaya hukum dari orang yang menyerang kubu anti-Trump.
”Anda orang yang kejam, keras, yang berteriak, 'Di mana dinding? Kami ingin dinding!' Berteriak, 'Penjara! Penjara! Kunci dia!' Maksud saya Anda bergerak jadi gila. Maksud saya, Anda jahat, keji dan ganas, dan Anda ingin menang, betul?” kata Trump di depan massa pendukungnya yang merupakan bagian dari tur “terima kasih”.
Rentetan ucapan Trump itu sejatinya sebagai kekagumannya pada sikap militan para pendukungnya hingga sukses mengantarkannya ke Gedung Putih.
”Tapi sekarang, Anda mellow dan Anda keren dan Anda tidak hampir sama dengan setan atau kekerasan, betul? Karena kita menang, betul?” ujar Trump, seperti dikutip IB Times, Minggu (18/12/2016).
Trump telah menghadapi kritik selama aksi unjuk rasa yang marak di AS setelah dia mengalahkan Hillary Clinton dalam pemilu.
Dia dituduh menghasut kekerasan. Menurut laporan The Hill, Trump bahkan dituduh sejumlah pihak akan membayar biaya hukum dari orang yang menyerang kubu anti-Trump.
(mas)