Duterte Pecat 2 Pejabat Korup dan Rebut Aset Taipan Pengemplang Pajak
A
A
A
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada hari Sabtu memecat dua pejabat yang terlibat korupsi dan merebut atau menyita aset seorang taipan pengemplang pajak. Ini merupakan gebrakan baru Duterte setelah dia membuat pengakuan kontroversi yakni membunuh tiga penjahat dengan tangannya sendiri di masa lalu.
Duterte yang terpilih sebagai Presiden Filipina pada Mei lalu sudah bersumpah untuk membersihkan negaranya dari narkoba, penjahat dan koruptor. Perang melawan narkoba sudah dia kobarkan dengan korban tewas menembus lebih dari 5 ribu jiwa.
“Saya katakan sebelumnya bahwa korupsi tidak akan memiliki tempat di dalam pemerintahan saya,” katanya, seperti dikutip Reuters, Minggu (18/12/2016).
”Konsisten dengan kampanye pemilu, saya telah memerintahkan pemecatan dua (pejabat dari) Biro Imigrasi yang sekarang terlibat korupsi,” kata Duterte tanpa menyebut nama kedua pejabat itu.
Kendati demikian, media lokal mengungkap bahwa kedua pejabat yang dipecat itu adalah Al Argosino dan Michael Robles. Keduanya dituduh memeras hingga P50 juta atau sekitar Rp13,3 miliar dari bisnis perjudian milik taipan Jack Lam.
Taipan itu juga jadi target Duterte karena diduga tidak membayar pajak kepada pemerintah. Dalam konferensi pers terkait pemecatan dua pejabatnya yang korupsi, Duterte tegaskan bahwa aset taipan itu juga disita.
”Saya akan eksekusi semua asetnya,” kata Duterte.”Semua (asetnya), mengapa? Dia mengkhianti kita.”
”Jadi dalam kasus yang Anda ingin tahu apa yang akan terjadi, saya eksekusi, (saya) memerintahkan eksekusi dari aset-aset dan mungkin saya bisa mendapatkan sebanyak yang saya inginkan,” imbuh Duterte.
Presiden Duterte mencatat bahwa Lam hanya membayar 1 persen dari kewajiban pajak, sedangkan para pengusaha lainnya membayar 10 persen.
”Saat orang lain membayar 10 persen, Anda (Lam), bertahun-tahun, ketika Anda berbicara di depan umum, itu seolah-olah semua orang di pemerintah itu ada di saku Anda. Itu sebabnya saya memerintahkan penangkapannya,” ujar Duterte.
Keberadaan Lam saat ini tidak diketahui. Pengacaranya di Filipina sebelumnya telah membantah tuduhan terhadap Lam.
Duterte yang terpilih sebagai Presiden Filipina pada Mei lalu sudah bersumpah untuk membersihkan negaranya dari narkoba, penjahat dan koruptor. Perang melawan narkoba sudah dia kobarkan dengan korban tewas menembus lebih dari 5 ribu jiwa.
“Saya katakan sebelumnya bahwa korupsi tidak akan memiliki tempat di dalam pemerintahan saya,” katanya, seperti dikutip Reuters, Minggu (18/12/2016).
”Konsisten dengan kampanye pemilu, saya telah memerintahkan pemecatan dua (pejabat dari) Biro Imigrasi yang sekarang terlibat korupsi,” kata Duterte tanpa menyebut nama kedua pejabat itu.
Kendati demikian, media lokal mengungkap bahwa kedua pejabat yang dipecat itu adalah Al Argosino dan Michael Robles. Keduanya dituduh memeras hingga P50 juta atau sekitar Rp13,3 miliar dari bisnis perjudian milik taipan Jack Lam.
Taipan itu juga jadi target Duterte karena diduga tidak membayar pajak kepada pemerintah. Dalam konferensi pers terkait pemecatan dua pejabatnya yang korupsi, Duterte tegaskan bahwa aset taipan itu juga disita.
”Saya akan eksekusi semua asetnya,” kata Duterte.”Semua (asetnya), mengapa? Dia mengkhianti kita.”
”Jadi dalam kasus yang Anda ingin tahu apa yang akan terjadi, saya eksekusi, (saya) memerintahkan eksekusi dari aset-aset dan mungkin saya bisa mendapatkan sebanyak yang saya inginkan,” imbuh Duterte.
Presiden Duterte mencatat bahwa Lam hanya membayar 1 persen dari kewajiban pajak, sedangkan para pengusaha lainnya membayar 10 persen.
”Saat orang lain membayar 10 persen, Anda (Lam), bertahun-tahun, ketika Anda berbicara di depan umum, itu seolah-olah semua orang di pemerintah itu ada di saku Anda. Itu sebabnya saya memerintahkan penangkapannya,” ujar Duterte.
Keberadaan Lam saat ini tidak diketahui. Pengacaranya di Filipina sebelumnya telah membantah tuduhan terhadap Lam.
(mas)