Konvoi Warga Sipil Diserang Saat Hendak Tinggalkan Aleppo
A
A
A
ANKARA - Kementerian Luar Negeri Turki menuturkan, mereka mendapati laporan adanya serangan terhadap konvoi warga sipil yang hendak meninggalkan Aleppo timur. Sejumlah orang dikabarkan terluka akibat serangan tersebut.
"Hari ini evakuasi dimulai sesuai dengan kesepakatan yang dicapai kemarin. Kami berharap segala sesuatu akan baik-baik, tapi kami sudah mendapat informasi tentang serangan terhadap konvoi pertama dan menurut data awal, empat orang terluka," kata juru bicara Kemlu Turki, Huseyin Muftuoglu.
"Itu adalah hal yang sangat memprihatinkan, tapi perjanjian itu tetap berlaku dan kami berharap evakuasi akan berlanjut, dengan mengutamakan mereka yang sakit dan terluka, lalu warga sipil, kemudian pihak oposisi," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (15/12).
Muftuoglu menambahkan, Turki siap menampung mereka yang dievakuasi dari Aleppo, dan Turki sudah memiliki fasilitas untuk itu. Namun, dia menyebut pihaknya berharap mereka yang keluar dari Aleppo bisa tetap tinggal dan hidup di negara mereka.
"Turki sudah menampung lebih dari tiga juta pengungsi, dan memiliki semua infrastruktur yang diperlukan bagi pengungsi. Rumah sakit Turki dapat menerima mereka sakit dan terluka warga Aleppo. Tapi, kami ingin warga sipil dari Aleppo untuk tinggal di negara asal mereka," tukasnya.
Evakuasi ini sendiri merupakan kesepakatan antara pemerintah dan pemberontak Suriah, yang diinisiasi dan ditengahi oleh Turki dan Rusia. Kesepakatan ini secara resmi tercapai semalam, dan proses evakuasi mulai berlangsung siang ini.
"Hari ini evakuasi dimulai sesuai dengan kesepakatan yang dicapai kemarin. Kami berharap segala sesuatu akan baik-baik, tapi kami sudah mendapat informasi tentang serangan terhadap konvoi pertama dan menurut data awal, empat orang terluka," kata juru bicara Kemlu Turki, Huseyin Muftuoglu.
"Itu adalah hal yang sangat memprihatinkan, tapi perjanjian itu tetap berlaku dan kami berharap evakuasi akan berlanjut, dengan mengutamakan mereka yang sakit dan terluka, lalu warga sipil, kemudian pihak oposisi," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (15/12).
Muftuoglu menambahkan, Turki siap menampung mereka yang dievakuasi dari Aleppo, dan Turki sudah memiliki fasilitas untuk itu. Namun, dia menyebut pihaknya berharap mereka yang keluar dari Aleppo bisa tetap tinggal dan hidup di negara mereka.
"Turki sudah menampung lebih dari tiga juta pengungsi, dan memiliki semua infrastruktur yang diperlukan bagi pengungsi. Rumah sakit Turki dapat menerima mereka sakit dan terluka warga Aleppo. Tapi, kami ingin warga sipil dari Aleppo untuk tinggal di negara asal mereka," tukasnya.
Evakuasi ini sendiri merupakan kesepakatan antara pemerintah dan pemberontak Suriah, yang diinisiasi dan ditengahi oleh Turki dan Rusia. Kesepakatan ini secara resmi tercapai semalam, dan proses evakuasi mulai berlangsung siang ini.
(esn)