Dubes China untuk AS: Kedaulatan Bukan Alat Tawar Menawar
A
A
A
WASHINGTON - Duta besar China untuk Amerika Serikat (AS), Cui Tiankai mengatakan bahwa Beijing tidak akan tawar menawar dengan Washington terkait isu kedaulatan nasional atau integritas teritorial. Tiankai mengatakan China dan AS butuh bekerja untuk memperkuat hubungan mereka.
"Landasan politik hubungan China-AS tidak boleh dirusak. Ini harus dipertahankan. Dan norma-norma dasar hubungan internasional harus diamati, tidak diabaikan, tentu tidak harus dilihat sebagai sesuatu yang dapat ditukar," katanya dalam pertemuan puncak eksekutif perusahaan AS.
"Dan memang, kedaulatan nasional dan integritas teritorial tidak bisa tawar menawar. Sama sekali tidak. Saya berharap semua orang akan mengerti," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (15/12/2016).
Tiankai tidak secara khusus menyebutkan Taiwan, atau komentar Presiden AS terpilih Donald Trump pada akhir pekan lalu yang mengatakan AS tidak perlu berpegang pada kebijakan hampir empat dekade yang mengakui Taiwan bagian dari satu China.
Pernyataan Tiankai sejalan dengan protes terbaru dari Kementerian Luar Negeri China, yang menganggap "satu China" sebagai prinsip "basis politik" untuk hubungan AS-China.
Trump, dalam sebuah wawancara di "Fox News Sunday," menyarankan bahwa posisi AS di Taiwan bisa menjadi bagian dari janjinya untuk menegosiasikan persyaratan perdagangan yang lebih menguntungkan dengan China.
"Saya sepenuhnya memahami 'kebijakan satu China', tapi saya tidak tahu mengapa kita harus terikat dengan kebijakan 'satu China' kecuali kita membuat kesepakatan dengan China yang berkaitan dengan hal-hal lain, termasuk perdagangan," kata Trump .
Baca juga:
Trump: Saya Tidak Ingin Didikte China
Komentar Trump datang setelah protes diplomatik dari Cina terkait keputusannya untuk menerima panggilan telepon dari presiden Taiwan pada 2 Desember lalu.
"Landasan politik hubungan China-AS tidak boleh dirusak. Ini harus dipertahankan. Dan norma-norma dasar hubungan internasional harus diamati, tidak diabaikan, tentu tidak harus dilihat sebagai sesuatu yang dapat ditukar," katanya dalam pertemuan puncak eksekutif perusahaan AS.
"Dan memang, kedaulatan nasional dan integritas teritorial tidak bisa tawar menawar. Sama sekali tidak. Saya berharap semua orang akan mengerti," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (15/12/2016).
Tiankai tidak secara khusus menyebutkan Taiwan, atau komentar Presiden AS terpilih Donald Trump pada akhir pekan lalu yang mengatakan AS tidak perlu berpegang pada kebijakan hampir empat dekade yang mengakui Taiwan bagian dari satu China.
Pernyataan Tiankai sejalan dengan protes terbaru dari Kementerian Luar Negeri China, yang menganggap "satu China" sebagai prinsip "basis politik" untuk hubungan AS-China.
Trump, dalam sebuah wawancara di "Fox News Sunday," menyarankan bahwa posisi AS di Taiwan bisa menjadi bagian dari janjinya untuk menegosiasikan persyaratan perdagangan yang lebih menguntungkan dengan China.
"Saya sepenuhnya memahami 'kebijakan satu China', tapi saya tidak tahu mengapa kita harus terikat dengan kebijakan 'satu China' kecuali kita membuat kesepakatan dengan China yang berkaitan dengan hal-hal lain, termasuk perdagangan," kata Trump .
Baca juga:
Trump: Saya Tidak Ingin Didikte China
Komentar Trump datang setelah protes diplomatik dari Cina terkait keputusannya untuk menerima panggilan telepon dari presiden Taiwan pada 2 Desember lalu.
(ian)