Israel Beri Kelonggaran Warga Kristen Palestina saat Liburan Natal
A
A
A
BETHLEHEM - Kementerian Pertahanan Israel mengumumkan, pihaknya berencana untuk mengurangi pembatasan wisata bagi warga Kristen Palestina yang tinggal di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Jalur Gaza. Menurut situs berita Israel Haaretz, Jumat (9/12), akses lebih akan diberikan pada warga Kristen Palestina selama musim liburan Natal.
Mengutip sumber di Kementerian Pertahanan Israel, Haaretz melaporkan, 400 warga Kristen Palestina akan diizinkan untuk masuk Israel untuk bepergian ke luar negeri melalui Bandara Internasional Ben-Gurion di Tel Aviv.
Dalam kondisi normal, warga Palestina dari Tepi Barat dan Gaza tidak diperbolehkan untuk melakukan perjalanan via bandara ini, kecuali diberikan izin khusus dari otoritas Israel.
Haaretz juga melaporkan, sekitar 100 warga Krsiten Palestina yang tinggal di wilayah Israel dan Tepi Barat, diizinkan untuk mengunjungi kerabat mereka di Jalur Gaza. Selama hampir satu dekade, Israel telah melakukan blokade penuh atas Gaza. Blokade diterapkan Israel, setelah Hamas menguasai Jalur Gaza.
Dalam laporan itu Haaretz juga menyebutkan, 700 warga Kristen Palestina juga akan diizinkan untuk melakukan kunjungan ke Yerusalem Timur dan Tepi Barat. Selama ini, pemerintah Israel sering mengurangi pembatasan mobilitas warga Palestina selama liburan umat Muslim dan Kristen.
Mengutip sumber di Kementerian Pertahanan Israel, Haaretz melaporkan, 400 warga Kristen Palestina akan diizinkan untuk masuk Israel untuk bepergian ke luar negeri melalui Bandara Internasional Ben-Gurion di Tel Aviv.
Dalam kondisi normal, warga Palestina dari Tepi Barat dan Gaza tidak diperbolehkan untuk melakukan perjalanan via bandara ini, kecuali diberikan izin khusus dari otoritas Israel.
Haaretz juga melaporkan, sekitar 100 warga Krsiten Palestina yang tinggal di wilayah Israel dan Tepi Barat, diizinkan untuk mengunjungi kerabat mereka di Jalur Gaza. Selama hampir satu dekade, Israel telah melakukan blokade penuh atas Gaza. Blokade diterapkan Israel, setelah Hamas menguasai Jalur Gaza.
Dalam laporan itu Haaretz juga menyebutkan, 700 warga Kristen Palestina juga akan diizinkan untuk melakukan kunjungan ke Yerusalem Timur dan Tepi Barat. Selama ini, pemerintah Israel sering mengurangi pembatasan mobilitas warga Palestina selama liburan umat Muslim dan Kristen.
(esn)