Gadis Muslim AS yang Diserang dan Diteriaki Teroris Hilang Misterius
A
A
A
NEW YORK - Yasmin Seweid, 18, pelajar Muslim Amerika Serikat (AS) yang diserang dan diteriaki “teroris” oleh sejumlah pria kulit putih di kereta bawah tanah New York awal bulan ini dilaporkan hilang misterius. Yasmin sempat jadi bahan pemberitaan AS karena serangan yang dia terima lantaran identitasnya sebagai Muslim yang mengenakan jilbab.
Menurut kepolisian setempat, Yasmin yang tinggal di New Hyde Park, dilaporkan hilang oleh ayahnya pada hari Kamis. Laporan itu, seperti dikutip New York Post, Sabtu (10/12/2016), memicu Kepolisian Nassau County untuk membuka penyelidikan.
Gadis remaja ini terakhir kali masuk ke sekolahnya di Baruch College pada 2 Desember. Sejak itu, jejaknya tidak diketahui.
Baca:
Diteriaki "Teroris" Gadis Muslim di AS Hendak Dirobek Jilbabnya
Yasmin diserang di kereta bawah tanah saat pulang dari fashion show di Baruch College sekitar pukul 23.00 pada 1 Desember. Dia kemudian melapor ke polisi. Dalam laporannya, Yasmin mengatakan ketiga pria yang menyerangnya dalam kondisi mabuk dan menyebut nama presiden terpilih AS Donald Trump.
Para penyerang hendak merobek jilbab yang dikenakan Yasmin. Gadis keturunan warga Mesir ini, sempat menuliskan apa yang dia alami di Facebook.
"Saya dilecehkan di kereta bawah tanah tadi malam, dan itu tidak manusiawi, saya tidak dapat berbicara tentang hal itu tanpa mendapatkan perasaan yang emosional,” tulis Yasmin di Facebook tak lama setelah dia diserang.
”Tiga pria rasis berkuit putih merobek tali tas saya dan berusaha untuk merobek jilbab kepala saya. Mereka meneriakkan hinaan menjijikkan, saya begitu tak berdaya dan merasa tak berdaya,” lanjut Yasmin.
”’Lihat itu f****** teroris’,'pulang ke negara Anda ','copot kain itu dari kepala Anda’, dan yang masih banyak lagi,” imbuh Yasmin menirukan ucapan hinaan dari para penyerangnya.
Menurut kepolisian setempat, Yasmin yang tinggal di New Hyde Park, dilaporkan hilang oleh ayahnya pada hari Kamis. Laporan itu, seperti dikutip New York Post, Sabtu (10/12/2016), memicu Kepolisian Nassau County untuk membuka penyelidikan.
Gadis remaja ini terakhir kali masuk ke sekolahnya di Baruch College pada 2 Desember. Sejak itu, jejaknya tidak diketahui.
Baca:
Diteriaki "Teroris" Gadis Muslim di AS Hendak Dirobek Jilbabnya
Yasmin diserang di kereta bawah tanah saat pulang dari fashion show di Baruch College sekitar pukul 23.00 pada 1 Desember. Dia kemudian melapor ke polisi. Dalam laporannya, Yasmin mengatakan ketiga pria yang menyerangnya dalam kondisi mabuk dan menyebut nama presiden terpilih AS Donald Trump.
Para penyerang hendak merobek jilbab yang dikenakan Yasmin. Gadis keturunan warga Mesir ini, sempat menuliskan apa yang dia alami di Facebook.
"Saya dilecehkan di kereta bawah tanah tadi malam, dan itu tidak manusiawi, saya tidak dapat berbicara tentang hal itu tanpa mendapatkan perasaan yang emosional,” tulis Yasmin di Facebook tak lama setelah dia diserang.
”Tiga pria rasis berkuit putih merobek tali tas saya dan berusaha untuk merobek jilbab kepala saya. Mereka meneriakkan hinaan menjijikkan, saya begitu tak berdaya dan merasa tak berdaya,” lanjut Yasmin.
”’Lihat itu f****** teroris’,'pulang ke negara Anda ','copot kain itu dari kepala Anda’, dan yang masih banyak lagi,” imbuh Yasmin menirukan ucapan hinaan dari para penyerangnya.
(mas)