Pemimpin Internasional Kecam Serangan Rusia di Aleppo

Rabu, 07 Desember 2016 - 22:24 WIB
Pemimpin Internasional...
Pemimpin Internasional Kecam Serangan Rusia di Aleppo
A A A
LONDON - Perdana Menteri Inggris Theresa May mengutuk Rusia atas perannya dalam serangan di Aleppo yang disebut sebagai bencana kemanusiaan yang terjadi di depan mata. May bergabung dengan Barack Obama, Angela Merkel, dan para pemimpin dari Prancis, Kanada dan Italia yang juga mengutuk aksi Rusia di Aleppo.

Dalam pernyataannya keenam pemimpin mengkrityik pemerintah Suriah dan sekutu asingnya, terutama Rusia, atas serangan terhadap warga sipil dan menghalangi bantuan kemanusiaan. Pernyataan itu mencatat bahwa 200 ribu warga sipil, diantaranya anak-anak, kini berada di bagian timur kota Aleppo yang dikepung pasukan pemerintah.

"Aleppo sedang mengalami pemboman dan serangan artileri setiap hari oleh rezim Suriah, yang didukung oleh Rusia dan Iran. Rumah sakit dan sekolah belum terhindar. Sebaliknya, mereka muncul untuk menjadi sasaran serangan dalam upaya untuk memakai orang turun. Gambar-gambar dari anak yang meninggal adalah hati-melanggar," katanya seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (7/12/2016).

Mereka juga memperingatkan bahwa harus ada konsekuensi bagi siapa saja yang kedapatan melakukan kejahatan perang di Aleppo. Mereka juga mengatakan ada kebutuhan gencatan senjata yang mendesak, sehingga PBB dapat membawa bantuan kepada mereka yang terjebak dan bantuan untuk orang-orang yang melarikan diri.

"Pihak oposisi telah menyetujui rencana empat poin yang diajukan PBB untuk Aleppo. Rezim Suriah juga perlu untuk menyetujui rencana itu," kata pernyataan itu sembari menambahkan bahwa semua pihak yang berperang di Suriah harus mematuhi hukum internasional, termasuk Konvensi Jenewa.

"PBB Sekretaris Jenderal, Ban Ki-moon, telah berbicara tentang kejahatan perang yang dilakukan di Suriah. Tidak boleh ada impunitas bagi mereka yang bertanggung jawab. Kami menyerukan kepada PBB untuk menyelidiki laporan masing-masing dan mengumpulkan bukti-bukti untuk menahan para pelaku kejahatan perang," kata mereka.

Pernyataan itu juga menegaskan dukungan kepada utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, untuk melanjutkan negosiasi."Hanya penyelesaian politik bisa membawa perdamaian bagi orang-orang di Suriah."

Pernyataan ini muncul setelah salah satu LSM di Aleppo memperingatkan bahwa warga sipil di wilayah timur Aleppo hidup dalam ketakutan. "Orang-orang khawatir bahwa Grozny akan terjadi lagi. Mereka telah kehilangan kepercayaan pada semua orang - pemimpin dunia, dunia internasional yang hanya menyaksikan mereka dibunuh. Mereka kehilangan kepercayaan pada PBB. Dan kematian mereka hanya tinggal menghitung hari," kata Dr Mounir Hakimi, ketua Suriah Relief.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1192 seconds (0.1#10.140)