Korut Retas Pusat Komando Cyber Militer Korsel
A
A
A
SEOUL - Pusat komando cyber Korea Selatan (Korsel), yang dibentuk untuk menjaga dari kemungkinan serangan hacker, tampaknya telah diretas oleh Korea Utara (Korut). Hal tersebut disampaikan oleh pihak militer Korsel.
Seorang juru bicara mengatakan bahwa sebuah informasi yang dianggap rahasia telah dicuri meskipun tidak jelas data apa yang diakses.
"Tampaknya server intranet dari pusat komando cyber telah terkontaminasi dengan malware. Kami menemukan bahwa beberapa dokumen militer, termasuk informasi rahasia, telah dibajak," kata seorang juru bicara seperti dikutip BBC dari Yonhap, Selasa (6/12/2016).
Pihak militer mengatakan bahwa bagian yang berhasil di retas telah diisolasi setelah serangan tersebut terdeteksi.
Korut sebelumnya telah dituding meretas sejumlah bank dan media tetapi tidak pernah meretas militer Korsel. Namun, tudingan itu dibantah dengan tegas oleh Korut.
Korut diyakini memiliki ribuan personel yang terlibat dalam perang dunia maya. Menurut pembelot Korut dan profesor ilmu komputer Kim Heung-kwang, sejak 2010 Pyongyang telah memfokuskan diri pada pemrogaman aplikasi antarmuka (API). Program ini dirancang untuk menyerang infrastruktur nasional.
Sebuah kampanye bersama yang melibatkan penanaman kode berbahaya telah di mulai tahun 2014. Kampanye ini bertujuan untuk meletakkan dasar bagi serangan dalam skala besar. Pada bulan Februari, kampanye itu menemukan materi yang berhubungan dengan pertahanan termasuk cetak biru untuk sayap jet tempur F-15 telah dicuri.
Beberapa 140.000 komputer di 160 perusahaan diserang sampai Juni ini, menurut polisi.
Seorang juru bicara mengatakan bahwa sebuah informasi yang dianggap rahasia telah dicuri meskipun tidak jelas data apa yang diakses.
"Tampaknya server intranet dari pusat komando cyber telah terkontaminasi dengan malware. Kami menemukan bahwa beberapa dokumen militer, termasuk informasi rahasia, telah dibajak," kata seorang juru bicara seperti dikutip BBC dari Yonhap, Selasa (6/12/2016).
Pihak militer mengatakan bahwa bagian yang berhasil di retas telah diisolasi setelah serangan tersebut terdeteksi.
Korut sebelumnya telah dituding meretas sejumlah bank dan media tetapi tidak pernah meretas militer Korsel. Namun, tudingan itu dibantah dengan tegas oleh Korut.
Korut diyakini memiliki ribuan personel yang terlibat dalam perang dunia maya. Menurut pembelot Korut dan profesor ilmu komputer Kim Heung-kwang, sejak 2010 Pyongyang telah memfokuskan diri pada pemrogaman aplikasi antarmuka (API). Program ini dirancang untuk menyerang infrastruktur nasional.
Sebuah kampanye bersama yang melibatkan penanaman kode berbahaya telah di mulai tahun 2014. Kampanye ini bertujuan untuk meletakkan dasar bagi serangan dalam skala besar. Pada bulan Februari, kampanye itu menemukan materi yang berhubungan dengan pertahanan termasuk cetak biru untuk sayap jet tempur F-15 telah dicuri.
Beberapa 140.000 komputer di 160 perusahaan diserang sampai Juni ini, menurut polisi.
(ian)