Milisi Irak Putus Akses ISIS Keluar Mosul
Milisi Irak Putus Akses ISIS Keluar Mosul
A
A
A
BAGHDAD - Pasukan paramiliter Irak mengatakan telah menguasai jalan utama sebelah barat Mosul. Keberhasilan pasukan paramiliter ini secara efektif telah membuat pasukan Irak mengepung kota yang dikendalikan oleh ISIS itu.
Pasukan Mobilisasi Populer (Hashd al-Shaabi) menyatakan telah menguasai jalan antara Tal Afar dan Sinjar pada Rabu sore. Sementara militan ISIS masih menguasai bagian dari jalan antara Tal Afar dan Mosul. Menurut salah satu petinggi pasukan Mobilisasi Populer, Abu Mahdi al-Mohandes, saat ini pihaknya fokus untuk memutus akses antara Mosul dan Tal Afar seperti dikutip dari BBC, Kamis (24/11/2016).
Sementara itu seorang pejabat Tal Afar, Nuraldin Qablan mengatakan bahwa sekitar 3.000 keluarga telah melarikan diri dari kota tersebut. Setengah dari mereka menuju Suriah, dan setengah lainnya menuju wilayah Kurdi di utara.
"Kami meminta pihak berwenang Kurdi untuk membuka perjalanan yang aman bagi mereka," katanya.
Operasi pembebasan Mosul digelar pada 17 Oktober lalu dan dilakukan oleh pasukan gabungan yang terdiri dari tentara Irak, unit militer Kurdi, serta milisi Sunni dan Syiah. Pasukan ini juga mendapat dukungan serangan udara pasukan koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS).
Pasukan Mobilisasi Populer (Hashd al-Shaabi) menyatakan telah menguasai jalan antara Tal Afar dan Sinjar pada Rabu sore. Sementara militan ISIS masih menguasai bagian dari jalan antara Tal Afar dan Mosul. Menurut salah satu petinggi pasukan Mobilisasi Populer, Abu Mahdi al-Mohandes, saat ini pihaknya fokus untuk memutus akses antara Mosul dan Tal Afar seperti dikutip dari BBC, Kamis (24/11/2016).
Sementara itu seorang pejabat Tal Afar, Nuraldin Qablan mengatakan bahwa sekitar 3.000 keluarga telah melarikan diri dari kota tersebut. Setengah dari mereka menuju Suriah, dan setengah lainnya menuju wilayah Kurdi di utara.
"Kami meminta pihak berwenang Kurdi untuk membuka perjalanan yang aman bagi mereka," katanya.
Operasi pembebasan Mosul digelar pada 17 Oktober lalu dan dilakukan oleh pasukan gabungan yang terdiri dari tentara Irak, unit militer Kurdi, serta milisi Sunni dan Syiah. Pasukan ini juga mendapat dukungan serangan udara pasukan koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS).
(ian)
Explore More