Dubes China: Beijing-Washington Jangan Curiga Berlebihan
A
A
A
WASHNGTON - Beijing dan Washington harus menghindari sikap terlalu curiha terhadap niat strategis dari masing-masing negara. Hal itu dikatakan Dubes China untuk Amerika Serikat (AS), Cui Tiankai.
Tiankai mengatakan mengingat kembali normalisasi hubungan AS-China tahun 1979 sangat penting untuk membangun konsensus dan mengidentifikasi kesamaan setelah musim politik yang paling tidak biasa. Ia mengatakan kedua negara sudah bekerja sama dalam banyak hal.
"Kita harus membuat upaya yang lebih besar untuk mempromosikan saling pengertian yang lebih baik dan kami harus berhati-hati untuk tidak selalu curiga tentang niat strategis masing-masing," katanya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (17/11/2016).
"Ada orang di sini, di AS, yang percaya bahwa segala sesuatu yang dilakukan China bertujuan untuk menantang dominasi global AS dan orang-orang percaya bahwa segala sesuatu yang AS lakukan ditujukan kepada China. Saya pikir kedua pandangan yang salah," katanya lagi.
Tiankai mengatakan pasti ada akan ada masalah dan tantangan dalam empat tahun ke depan. "Tapi saya cukup yakin bahwa, secara keseluruhan, hubungan akan bergerak maju pada jalur yang benar dan stabil."
Tiakai mengatakan kedua negara memiliki tanggung jawab bersama untuk bekerja sama dalam isu-isu seperti terorisme dan proliferasi senjata pemusnah massal. "Kami berdua menginginkan stabilitas dunia. Kami berdua berusaha untuk ekonomi global yang lebih kuat, dan kami berdua membutuhkan lingkungan alam yang lebih baik. Tujuan umum seruan untuk kemitraan yang erat," katanya.
Presiden terpilih AS, Donald Trump, dan Presiden Cina Xi Jinping telah berbicara melalui telepon pada hari Senin kemarin. Jinping mengatakan kerja sama dengan presiden AS terpilih adalah satu-satunya pilihan untuk dua ekonomi terbesar di dunia. Sementara Trump mengatakan mereka telah membangun sebuah rasa saling menghormati yang jelas.
Tiankai mengatakan mengingat kembali normalisasi hubungan AS-China tahun 1979 sangat penting untuk membangun konsensus dan mengidentifikasi kesamaan setelah musim politik yang paling tidak biasa. Ia mengatakan kedua negara sudah bekerja sama dalam banyak hal.
"Kita harus membuat upaya yang lebih besar untuk mempromosikan saling pengertian yang lebih baik dan kami harus berhati-hati untuk tidak selalu curiga tentang niat strategis masing-masing," katanya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (17/11/2016).
"Ada orang di sini, di AS, yang percaya bahwa segala sesuatu yang dilakukan China bertujuan untuk menantang dominasi global AS dan orang-orang percaya bahwa segala sesuatu yang AS lakukan ditujukan kepada China. Saya pikir kedua pandangan yang salah," katanya lagi.
Tiankai mengatakan pasti ada akan ada masalah dan tantangan dalam empat tahun ke depan. "Tapi saya cukup yakin bahwa, secara keseluruhan, hubungan akan bergerak maju pada jalur yang benar dan stabil."
Tiakai mengatakan kedua negara memiliki tanggung jawab bersama untuk bekerja sama dalam isu-isu seperti terorisme dan proliferasi senjata pemusnah massal. "Kami berdua menginginkan stabilitas dunia. Kami berdua berusaha untuk ekonomi global yang lebih kuat, dan kami berdua membutuhkan lingkungan alam yang lebih baik. Tujuan umum seruan untuk kemitraan yang erat," katanya.
Presiden terpilih AS, Donald Trump, dan Presiden Cina Xi Jinping telah berbicara melalui telepon pada hari Senin kemarin. Jinping mengatakan kerja sama dengan presiden AS terpilih adalah satu-satunya pilihan untuk dua ekonomi terbesar di dunia. Sementara Trump mengatakan mereka telah membangun sebuah rasa saling menghormati yang jelas.
(ian)