Hapus Larangan Muslim Masuk AS, Trump Dipuji Pangeran Saudi
A
A
A
WASHINGTON - Beberapa proposal kontroversial dari kampanye Donald Trump saat mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat (AS), termasuk “larangan Muslim masuk AS” telah dihapus dari website kampanye. Langkah pihak presiden terpilih AS ini dipuji pangeran kaya raya asal Arab Saudi, Al-Waleed bin Talal.
Materi proposal kontroversial itu hilang dari situs kampanye Trump pada hari Kamis (10/11/2016). Selain materi kampanye negatif tentang Muslim, materi yang dihapus juga soal janji untuk membatalkan Perjanjian Iklim Paris.
Meteri-materi proposal itu semual muncul pada 7 Desember 2015 dengan judul; ”Pernyataan Donald J. Trump Mencegah Imigrasi Muslim”. Materi itu berisi seruan untuk mencegah pendatang Muslim memasuki AS.
Tim kampanye Trump tidak menanggapi permintaan komentar yang diminta sejumlah media via email terkait dihapusnya materi tersebut. Materi-materi itu diduga dihapus saat pemilihan presiden (Pilpres) AS berlangsung.
Pangeran Kerajaan Arab Saudi yang dikenal sebagai miliarder, Al-Waleed bin Talal, memuji Trump atas langkahnya menghapus materi proposal “larangan Muslim masuk AS” dari website. Pangeran Saudi ini kepada NBC News juga senang karena Trump juga menghapus pernyataan-pernyataan yang menyinggung umat Muslim dari akun Twitter-nya.
Presiden Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab, Samer Khalaf, ikut memuji langkah Trump. ”Kami berterima kasih padanya karena menghapus kata-kata itu,” kata Khalaf, seperti dikutip Reuters, Jumat (11/11/2016).
Tapi, dia tetap minta pemerintahan Trump merealisasikan dalam tindakan. ”Tapi, Anda tahu apa, kata adalah satu hal, tindakan adalah sesuatu yang sama sekali berbeda,” katanya.
Materi proposal kontroversial itu hilang dari situs kampanye Trump pada hari Kamis (10/11/2016). Selain materi kampanye negatif tentang Muslim, materi yang dihapus juga soal janji untuk membatalkan Perjanjian Iklim Paris.
Meteri-materi proposal itu semual muncul pada 7 Desember 2015 dengan judul; ”Pernyataan Donald J. Trump Mencegah Imigrasi Muslim”. Materi itu berisi seruan untuk mencegah pendatang Muslim memasuki AS.
Tim kampanye Trump tidak menanggapi permintaan komentar yang diminta sejumlah media via email terkait dihapusnya materi tersebut. Materi-materi itu diduga dihapus saat pemilihan presiden (Pilpres) AS berlangsung.
Pangeran Kerajaan Arab Saudi yang dikenal sebagai miliarder, Al-Waleed bin Talal, memuji Trump atas langkahnya menghapus materi proposal “larangan Muslim masuk AS” dari website. Pangeran Saudi ini kepada NBC News juga senang karena Trump juga menghapus pernyataan-pernyataan yang menyinggung umat Muslim dari akun Twitter-nya.
Presiden Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab, Samer Khalaf, ikut memuji langkah Trump. ”Kami berterima kasih padanya karena menghapus kata-kata itu,” kata Khalaf, seperti dikutip Reuters, Jumat (11/11/2016).
Tapi, dia tetap minta pemerintahan Trump merealisasikan dalam tindakan. ”Tapi, Anda tahu apa, kata adalah satu hal, tindakan adalah sesuatu yang sama sekali berbeda,” katanya.
(mas)