Wanita Jerman yang Dibunuh Abu Sayyaf Diduga Telah Diperkosa

Selasa, 08 November 2016 - 13:52 WIB
Wanita Jerman yang Dibunuh...
Wanita Jerman yang Dibunuh Abu Sayyaf Diduga Telah Diperkosa
A A A
MANILA - Militer Filipina pada Selasa (8/11/2016) mengatakan wanita Jerman yang dibunuh Abu Sayyaf di kapal pesiar di Sulu, diduga telah diperkosa. Militer Filipina juga mengkonfirmasi bahwa korban yang ditemukan tak bernyawa dalam kondisi tanpa busana itu adalah Sabine Merz, 59, istri pelaut Jerman Jurgen Kantner, 70, yang saat ini disandera Abu Sayyaf.

Merz ditemukan tewas di kapal pesiarnya, Rockall, pada hari Minggu (6/11/2016). Saat ditemukan, wajah korban penuh luka memar. Laporan sebelumnya menyebut korban tewas dengan luka tembak.

Konfirmasi itu disampaikan langsung oleh Menteri Pertahanan Filipina. Menurutnya, pasukan Filipina sedang meluncurkan operasi besar-besaran untuk memburu Abu Sayyaf guna menyelamatkan sandera.

Baca:
Wanita Tanpa Busana Ditembak Mati, Suaminya Ditawan Abu Sayyaf


Juru bicara Komando Mindanao Barat Angkatan Bersenjata Filipina, Mayor Filemon Tan Jr., mengatakan dari kondisi jasad korban ada dugaan bahwa wanita Jerman itu telah diperkosa. Dalam operasi militer untuk menyelamatkan Kantner, militer Filipina mengandalkan data intelijen.

Pasangan Jerman ini bukan pertama kalinya jadi target kelompok penculik bersenjata. Pada 2008, mereka berlayar ke Teluk Aden dan disandera oleh kelompok prompak Somalia selama 52 hari. Mereka dibebaskan dengan uang tebusan sekitar USD600 ribu.

Delapan tahun kemudian, tepat hari Minggu lalu, pasangan itu berlayar dengan kapa pesiarnya ke perairan Sulu. Mereka kemudian jadi target serangan kelompok Abu Sayyaf Filipina. Kantner disandera, sedangkan istrinya tewas dibunuh.

Baca juga:
Nasib Pria Jerman, Bebas dari Perompak Somalia Kini Ditawan Abu Sayyaf


Penasihat Presiden Filipina untuk proses perdamaian, Jesus Dureza, menegaskan bahwa Pemerintah Presiden Rodrigo Duterte akan mempertahankan kebijakan anti-tebusan.

”Ketika saya berbicara dengan mereka, saya tidak bisa bicara tentang uang tebusan. Pemerintah memiliki kebijakan anti-tebusan yang kuat,” kata Dureza, seperti dikutip Philippine Star.

Insiden penyanderaan warga Jerman ini bersamaan dengan penculikan terhadap dua pelaut Indonesia di wilayah Sabah. Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi, telah mempertanyakan otoritas Malaysia tentang keamanan di wilayah Sabah karena penculikan di kawasan itu terulang kembali.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0890 seconds (0.1#10.140)