2 WNI Kembali Diculik, Indonesia Minta Penjelasan Malaysia
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia meminta penjelasan Malaysia mengenai penculikan dua warga negara Indonesia (WNI) di perairan Sabah. Kedua WNI yang diculik adalah nahkoda dua kapal Malaysia, yang disergap kelompok bersenjata, kemarin.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanantha Nassir mengatakan, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah melakukan kontak dengan Menteri Luar Negeri Malaysia mengenai hal ini. Selain meminta penjelasan, Retno juga meminta Malaysia untuk membantu membebaskan dua sandera WNI itu.
"Menlu RI pagi tadi telah berbicara langsung dengan Menlu Malaysia untuk menyampaikan keprihatinan Indonesia mengenai kembali terjadinya penculikan dan penyanderaan di perairan Sabah Malaysia, dan meminta pemerintah Malaysia untuk membantu pembebasan," kata Arrmanantha.
"Menlu RI juga bicara dengan penasehat perdamaian Presiden Filipina untuk koordinasi mengenai terjadinya kembali penculikan ABK WNI," sambungnya melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Minggu (6/11).
Dia menambahkan, sejak beberapa waktu lalu pemerintah Indonesia telah menyampaikan keprihatinan kepada Pemerintah Malaysia terhadap situasi di perairan Sabah, mengingat terdapat sekitar 6.000 WNI yang bekerja di kapal ikan Malaysia di wilayah tersebut.
"Pemerintah Indonesia juga telah mengimbau para ABK WNI di Sabah untuk sementara waktu tidak melaut sampai situasi keamanan dipandang kondusif," tukasnya.
Dengan diculiknya dua WNI ini, total saat ini ada empat orang WNI yang berada dalam penahanan penyandera. Dua WNI sebelumnya diculik kelompok bersenjata Filipina, sedangkan penculik dua WNI terbaru diyakini merupakan kelompok penculik yang berbasis di salah satu pulau Tawi-Tawi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanantha Nassir mengatakan, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah melakukan kontak dengan Menteri Luar Negeri Malaysia mengenai hal ini. Selain meminta penjelasan, Retno juga meminta Malaysia untuk membantu membebaskan dua sandera WNI itu.
"Menlu RI pagi tadi telah berbicara langsung dengan Menlu Malaysia untuk menyampaikan keprihatinan Indonesia mengenai kembali terjadinya penculikan dan penyanderaan di perairan Sabah Malaysia, dan meminta pemerintah Malaysia untuk membantu pembebasan," kata Arrmanantha.
"Menlu RI juga bicara dengan penasehat perdamaian Presiden Filipina untuk koordinasi mengenai terjadinya kembali penculikan ABK WNI," sambungnya melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Minggu (6/11).
Dia menambahkan, sejak beberapa waktu lalu pemerintah Indonesia telah menyampaikan keprihatinan kepada Pemerintah Malaysia terhadap situasi di perairan Sabah, mengingat terdapat sekitar 6.000 WNI yang bekerja di kapal ikan Malaysia di wilayah tersebut.
"Pemerintah Indonesia juga telah mengimbau para ABK WNI di Sabah untuk sementara waktu tidak melaut sampai situasi keamanan dipandang kondusif," tukasnya.
Dengan diculiknya dua WNI ini, total saat ini ada empat orang WNI yang berada dalam penahanan penyandera. Dua WNI sebelumnya diculik kelompok bersenjata Filipina, sedangkan penculik dua WNI terbaru diyakini merupakan kelompok penculik yang berbasis di salah satu pulau Tawi-Tawi.
(esn)