Rusia Sindir AS Soal Anggaran Militer
A
A
A
JAKARTA - Rusia melemparkan sindiran kepada Amerika Serikat (AS) terkait anggaran dana militer yang dimiliki Negeri Paman Sam. Sindiran ini disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhael Y Galuzin.
Sindiran itu muncul saat Galuzin ditanya apakah Rusia akan meningkatkan anggaran militer mereka. Galuzin mengatakan, untuk saat ini anggaran Rusia sudah sesuai dengan kebutuhan. Dan, tanpa perlu ditambah, Rusia selalu disebut sebagai ancaman dunia oleh AS.
"Tidak ada rencana penambahan anggaran militer. Tanpa kami tambah, negara dengan anggaran militer terbesar di dunia saja sudah menuding kami sebagai ancaman dunia," kata Galuzin merujuk pada AS.
"Apakah dengan keadaan seperti itu, menurut kalian (wartawan) kami harus menambah anggaran militer?" tanya Galuzin saat menyampaikan konferensi pers di atas kapal perang Rusia, Admiral Tributs pada Rabu (2/11).
Hubungan antara Rusia dan AS sendiri saat ini tengah dalam keadaan yang cukup tegang. Bahkan, menurut beberapa pengamat, ketegangan kedua negara adalah yang tertinggi dalam dua dekade terakhir.
Tegangnya hubungan kedua negara disebabkan oleh perbedaan pandangan mengenai Suriah. Dimana, AS adalah pihak yang mendukung pemberontak Suriah dan Rusia mendukung pemerintah Suriah.
Sindiran itu muncul saat Galuzin ditanya apakah Rusia akan meningkatkan anggaran militer mereka. Galuzin mengatakan, untuk saat ini anggaran Rusia sudah sesuai dengan kebutuhan. Dan, tanpa perlu ditambah, Rusia selalu disebut sebagai ancaman dunia oleh AS.
"Tidak ada rencana penambahan anggaran militer. Tanpa kami tambah, negara dengan anggaran militer terbesar di dunia saja sudah menuding kami sebagai ancaman dunia," kata Galuzin merujuk pada AS.
"Apakah dengan keadaan seperti itu, menurut kalian (wartawan) kami harus menambah anggaran militer?" tanya Galuzin saat menyampaikan konferensi pers di atas kapal perang Rusia, Admiral Tributs pada Rabu (2/11).
Hubungan antara Rusia dan AS sendiri saat ini tengah dalam keadaan yang cukup tegang. Bahkan, menurut beberapa pengamat, ketegangan kedua negara adalah yang tertinggi dalam dua dekade terakhir.
Tegangnya hubungan kedua negara disebabkan oleh perbedaan pandangan mengenai Suriah. Dimana, AS adalah pihak yang mendukung pemberontak Suriah dan Rusia mendukung pemerintah Suriah.
(esn)