Vladimir Putin Bantah Ikut Campur Pemilu AS

Jum'at, 28 Oktober 2016 - 06:17 WIB
Vladimir Putin Bantah...
Vladimir Putin Bantah Ikut Campur Pemilu AS
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin membantah Rusia telah ikut campur dalam pemilu Amerika Serikat. Sebaliknya, Putin menyebut campur tangan Rusia sebagai 'histeria' dan menguliahi AS tentang demokrasi.

"Apakah ada yang serius berpikir bahwa Rusia dapat mempengaruhi pilihan rakyat Amerika? Apa, apakah AS adalah sebuah Republik Pisang? AS adalah kekuatan besar. Tolong betulkan jika saya salah," kata Putin seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (28/10/2016).

Putin pun lantas mengkritik kampanye AS yang telah berubah menjadi histeria dan menyebut ada sedikit perbedaan diantara para kandidat. "Pemilu telah berhenti menjadi instrumen perubahan, dan semua tentang skandal, tentang pemerasan, dan diskusi yang meraba-raba siapa dan siapa yang tidur dengan siapa," katanya.

"Jika Anda melihat program dari calon yang berbeda, Anda mendapatkan perasaan bahwa mereka semua disesuaikan dengan cara yang sama, dan bahwa perbedaan antara mereka tidak signifikan, dan pada kenyataannya tidak ada perbedaan," imbuhnya.

Putin pun membantah jika Donald Trump adalah kandidat presiden favorit Kremlin. Meskipun ia memuji kampanye kontroversial yang dilakukan Trump, Putin menyatakan tudingan tersebut adalah sebuah narasi palsu yang dimasak oleh media Barat.

"Ini tidak masuk akal. Ini hanya bentuk manipulasi opini publik. Dia memilih caranya sendiri untuk mendapatkan hati pemilihnya. Tentu saja ia berperilaku mewah, tapi saya tentu tidak berpikir itu tanpa alasan. Saya pikir dia mewakili bagian dari kepentingan pemilih AS, dan itu adalah bagian penting yaitu mereka yang lelah dengan elit politik yang telah lama berkuasa selama puluhan tahun. Dia mewakili kepentingan rakyat," tuturnya.

Putin mengatakan AS memiliki sejumlah masalah, termasuk utang besar dan kejahatan perang, dan bahwa politisi mereka tidak mempunyai jawaban atas permasalahan itu. "Tidak ada yang menenangkan masyarakat, dan sehingga lebih mudah untuk mengalihkan perhatian orang dengan hacker Rusia, mata-mata dan agen yang mempunyai kepentingan," tukasnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1195 seconds (0.1#10.140)