Turki Tahan 40 Tentara Terkait Kudeta Berdarah
A
A
A
ANKARA - Turki menahan 40 tentara dari sebuah pangkalan udara di kota Anatolia, pusat Konya. Penahanan tersebut sebagai bagian dari penyelidikan kudeta militer yang gagal pada bulan Juli lalu.
Dikutip Reuters dari kantor berita Dogan, Kamis (20/10/2016), surat penahanan telah dikeluarkan untuk lebih dari 47 tentara. Ini adalah gelombang ketiga tindakan terhadap tersangka pengikut ulama Muslim yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Fethullah Gulen.
Sebelumnya, pemerintah Turki menjatuhkan hukuman skorsing kepada 12.801 petugas polisi dari tugas. Mereka diduga mempunyai hubungan dengan ulama yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Fethullah Gulen, dan jaringannya.
Pemerintah Turki menyebut Fethullah Gulen sebagai dalang kudeta berdarah pada 15 Juli lalu yang menyebabkan lebih dari 260 orang tewas. Namun, Gulen membantah tudingan tersebut dan bahkan mengutuk aksi kudeta yang dilakukan kelompok kecil militer.
Lebih dari 32.000 orang di penjara dan 100.000, termasuk tokoh-tokoh militer, telah diberhentikan dari pekerjaan dalam keamanan dan layanan sipil untuk link mereka diduga jaringan Gulen.
Dikutip Reuters dari kantor berita Dogan, Kamis (20/10/2016), surat penahanan telah dikeluarkan untuk lebih dari 47 tentara. Ini adalah gelombang ketiga tindakan terhadap tersangka pengikut ulama Muslim yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Fethullah Gulen.
Sebelumnya, pemerintah Turki menjatuhkan hukuman skorsing kepada 12.801 petugas polisi dari tugas. Mereka diduga mempunyai hubungan dengan ulama yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Fethullah Gulen, dan jaringannya.
Pemerintah Turki menyebut Fethullah Gulen sebagai dalang kudeta berdarah pada 15 Juli lalu yang menyebabkan lebih dari 260 orang tewas. Namun, Gulen membantah tudingan tersebut dan bahkan mengutuk aksi kudeta yang dilakukan kelompok kecil militer.
Lebih dari 32.000 orang di penjara dan 100.000, termasuk tokoh-tokoh militer, telah diberhentikan dari pekerjaan dalam keamanan dan layanan sipil untuk link mereka diduga jaringan Gulen.
(ian)