Mosul Digempur, Komandan ISIS Ramai-ramai Angkat Kaki
A
A
A
WASHINGTON - Komandan Negara Islam (ISIS) telah melarikan diri dari Mosul seiring serangan yang dilancarkan oleh pasukan Irak didukung oleh perlindungan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS). Demikian pernyataan yang dikeluarkan komandan pasukan darat koalisi pimpinan AS.
"Kami mengatakan kepada ISIS bahwa para pemimpin mereka telah meninggalkan mereka. Kami melihat pergerakan eksodus dari Mosul," Mayor Jenderal Gary Volesky seperti dikutip dari Al Araby, Kamis (20/10/2016).
Namun Volesky menolak mengatakan berapa banyak pemimpin ISIS pergi, kapan mereka melakukannya, atau kemana tujuannya mereka. Volasky hanya mengatakan mereka sempat diserang melalui udara ketika mereka melarikan diri. "Kemana mereka akan pergi, saya meninggalkannya sebagai target untuk diurus oleh rudal kami," kata Volesky.
Volesky mencatat bahwa Irak akan menyeleksi siapa pun yang meninggalkan Mosul, dan upaya pejuang untuk berbaur dengan eksodus bersama para pengungsi akan digagalkan.
"Sulit bagi mereka untuk berbaur dengan penduduk setempat berdasarkan jumlah pejuang asing yang ada. Kami berharap bahwa mereka akan menjadi orang-orang (yang tinggal dan berjuang), karena mereka benar-benar tidak memiliki tempat lain untuk pergi," kata Volesky.
Diperkirakan 3.500 ke 5.000 pejuang ISIS bertahan di Mosul, sementara puluhan ribu pasukan Irak telah berkumpul untuk merebut kembali kota terbesar kedua Irak dalam serangan yang dimulai di pinggiran kota sejak Senin. Diramalkan akan terjadi peperangan panjang untuk merebut Mosul. Selain itu, masih ada warga sipil yang bisa dijadikan perisai manusia.
"Tapi jangan diragukan lagi, pasukan keamanan Irak memiliki momentum dan mereka tahu itu. Mereka adalah sebagai termotivasi untuk mendapatkan Mosul seperti kita untuk membantu mereka sampai di sana," kata Volesky.
"Kami mengatakan kepada ISIS bahwa para pemimpin mereka telah meninggalkan mereka. Kami melihat pergerakan eksodus dari Mosul," Mayor Jenderal Gary Volesky seperti dikutip dari Al Araby, Kamis (20/10/2016).
Namun Volesky menolak mengatakan berapa banyak pemimpin ISIS pergi, kapan mereka melakukannya, atau kemana tujuannya mereka. Volasky hanya mengatakan mereka sempat diserang melalui udara ketika mereka melarikan diri. "Kemana mereka akan pergi, saya meninggalkannya sebagai target untuk diurus oleh rudal kami," kata Volesky.
Volesky mencatat bahwa Irak akan menyeleksi siapa pun yang meninggalkan Mosul, dan upaya pejuang untuk berbaur dengan eksodus bersama para pengungsi akan digagalkan.
"Sulit bagi mereka untuk berbaur dengan penduduk setempat berdasarkan jumlah pejuang asing yang ada. Kami berharap bahwa mereka akan menjadi orang-orang (yang tinggal dan berjuang), karena mereka benar-benar tidak memiliki tempat lain untuk pergi," kata Volesky.
Diperkirakan 3.500 ke 5.000 pejuang ISIS bertahan di Mosul, sementara puluhan ribu pasukan Irak telah berkumpul untuk merebut kembali kota terbesar kedua Irak dalam serangan yang dimulai di pinggiran kota sejak Senin. Diramalkan akan terjadi peperangan panjang untuk merebut Mosul. Selain itu, masih ada warga sipil yang bisa dijadikan perisai manusia.
"Tapi jangan diragukan lagi, pasukan keamanan Irak memiliki momentum dan mereka tahu itu. Mereka adalah sebagai termotivasi untuk mendapatkan Mosul seperti kita untuk membantu mereka sampai di sana," kata Volesky.
(ian)