Survei: Trump atau Hillary? Banyak Pemuda AS Pilih Meteor Raksasa
A
A
A
WASHINGTON - Banyak pemuda di Amerika Serikat (AS) frustasi karena tidak puas dengan sosok kandidat presiden yang akan mereka pilih 8 November 2016 nanti. Dalam sebuah survei atau jajak pendapat, banyak pemuda AS lebih memilih meteor raksasa yang menghancurkan Bumi ketimbang memilih Donald Trump atau Hillary Clinton sebagai Presiden AS.
Jajak pendapat itu digelar UMass Lowell Center for Public Opinion yang bekerjasama dengan Odyssey Millennials. Co-director UMass Lowell’s Center for Public Opinion, Joshua Dyck, mengatakan jajak pendapat menunjukkan tingkat ketidakbahagiaan para pemuda AS tentang sosok kandidat presiden yang ada.
Survei itu juga ramai di Twitter dengan munculnya hashtag "#GiantMeteor2016”. Hastag itu menjadi referensi bahwa banyak pemuda AS lebih memilih meteor yang akan menghancurkan bumi sebagai “calon presiden imajiner”. Pilihan itu sekaligus mengekspresikan rasa frustasi mereka soal Pemilu Presiden AS tahun ini.
Sebanyak 53 persen dari 1.247 orang berusia 18 sampai 35 mengatakan bahwa mereka akan lebih memilih untuk melihat meteor raksasa yang akan menghancurkan dunia daripada harus Trump. Sebanyak 34 persen lebih memilih pemusnahan planet Bumi ketimbang memilih Hillary Clinton.
Masih menurut hasil jajak pendapat, sebanyak 39 persen responden mengatakan bahwa mereka lebih suka pada Presiden Barack Obama dan berharap Obama jadi presiden seumur hidup AS daripada harus menyerahkan kekuasaan pada Hillary atau Trump.
Kemudian, 26 persen responden mengatakan bangsa AS akan lebih baik untuk memilih pemimpin berikutnya dalam undian secara acak.
”Jelas, kami tidak berpikir bahwa mereka serius,” kata Dyck dalam sebuah wawancara telepon pada hari Selasa, yang dilansir Reuters, Rabu (19/10/2016).
”Fakta bahwa satu dari empat anak muda kita memilih ‘Meteor Raksasa’, itu memberitahu Anda sesuatu tentang ketidakpuasan politik yang sedang ditunjukkan oleh pemuda Amerika,” lanjut Dyck.
Jajak pendapat itu digelar UMass Lowell Center for Public Opinion yang bekerjasama dengan Odyssey Millennials. Co-director UMass Lowell’s Center for Public Opinion, Joshua Dyck, mengatakan jajak pendapat menunjukkan tingkat ketidakbahagiaan para pemuda AS tentang sosok kandidat presiden yang ada.
Survei itu juga ramai di Twitter dengan munculnya hashtag "#GiantMeteor2016”. Hastag itu menjadi referensi bahwa banyak pemuda AS lebih memilih meteor yang akan menghancurkan bumi sebagai “calon presiden imajiner”. Pilihan itu sekaligus mengekspresikan rasa frustasi mereka soal Pemilu Presiden AS tahun ini.
Sebanyak 53 persen dari 1.247 orang berusia 18 sampai 35 mengatakan bahwa mereka akan lebih memilih untuk melihat meteor raksasa yang akan menghancurkan dunia daripada harus Trump. Sebanyak 34 persen lebih memilih pemusnahan planet Bumi ketimbang memilih Hillary Clinton.
Masih menurut hasil jajak pendapat, sebanyak 39 persen responden mengatakan bahwa mereka lebih suka pada Presiden Barack Obama dan berharap Obama jadi presiden seumur hidup AS daripada harus menyerahkan kekuasaan pada Hillary atau Trump.
Kemudian, 26 persen responden mengatakan bangsa AS akan lebih baik untuk memilih pemimpin berikutnya dalam undian secara acak.
”Jelas, kami tidak berpikir bahwa mereka serius,” kata Dyck dalam sebuah wawancara telepon pada hari Selasa, yang dilansir Reuters, Rabu (19/10/2016).
”Fakta bahwa satu dari empat anak muda kita memilih ‘Meteor Raksasa’, itu memberitahu Anda sesuatu tentang ketidakpuasan politik yang sedang ditunjukkan oleh pemuda Amerika,” lanjut Dyck.
(mas)