ISIS Rilis Foto Algojo Cilik Eksekusi 2 Mata-mata AS di Mosul
A
A
A
MOSUL - Kelompok ISIS atau Islamic State merilis foto yang menunjukkan algojo cilik yang dikenal bagian dari “Caliphate Cubs” mengeksekusi dua pria yang dituduh sebagai mata-mata Amerika Serikat (AS) di Mosul.
Foto ekskeusi dirilis ISIS melalui media propagandanya, Amaq. Foto menunjukkan dua pria berpakaian jumpsuits oranye berlutut dan tangan diborgol. Mereka dieksekusi dua algojo cilik dengan tembakan pistol dari arah belakang.
Menurut laporan IB Times, Selasa (18/10/2016), para algojo cilik ISIS mengenakan seragam militer tanpa penutup muka. Kedua korban eksekusi dibiarkan tergeletak di tanah dengan kondisi berdarah.
Foto eksekusi dirilis pada hari yang sama di mana Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, mengumumkan serangan tentara Irak untuk merebut Mosul dari pendudukan ISIS. Wilayah Irak utara itu sudah diduduki ISIS sejak Juni 2014.
Letnan Jenderal Stephen Townsend, Komandan Joint Task Force Operation Resolve Inherent—operasi koalisi yang dipimpin Amerika Serikat—memperingatkan bahwa operasi untuk merebut kembali Mosul yang didukung koalisi kemungkinan akan berlangsung selama berminggu-minggu.
Rusia khawatir operasi militer di Mosul akan membuat para militan ISIS melarikan diri ke Suriah. Menurut analis keamanan dan pertahanan IHS, ada sekitar 3.500 hingga 5 ribu militan ISIS di Mosul. Namun, ISIS mengalami kemunduran sejak Januari 2015 dan telah kehilangan 28 persen wilayah yang diduduki.
Foto ekskeusi dirilis ISIS melalui media propagandanya, Amaq. Foto menunjukkan dua pria berpakaian jumpsuits oranye berlutut dan tangan diborgol. Mereka dieksekusi dua algojo cilik dengan tembakan pistol dari arah belakang.
Menurut laporan IB Times, Selasa (18/10/2016), para algojo cilik ISIS mengenakan seragam militer tanpa penutup muka. Kedua korban eksekusi dibiarkan tergeletak di tanah dengan kondisi berdarah.
Foto eksekusi dirilis pada hari yang sama di mana Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, mengumumkan serangan tentara Irak untuk merebut Mosul dari pendudukan ISIS. Wilayah Irak utara itu sudah diduduki ISIS sejak Juni 2014.
Letnan Jenderal Stephen Townsend, Komandan Joint Task Force Operation Resolve Inherent—operasi koalisi yang dipimpin Amerika Serikat—memperingatkan bahwa operasi untuk merebut kembali Mosul yang didukung koalisi kemungkinan akan berlangsung selama berminggu-minggu.
Rusia khawatir operasi militer di Mosul akan membuat para militan ISIS melarikan diri ke Suriah. Menurut analis keamanan dan pertahanan IHS, ada sekitar 3.500 hingga 5 ribu militan ISIS di Mosul. Namun, ISIS mengalami kemunduran sejak Januari 2015 dan telah kehilangan 28 persen wilayah yang diduduki.
(mas)