Disambangi Menlu Uruguay, Menlu Retno Angkat Isu Perlindungan WNI
A
A
A
JAKARTA - Masalah perlindungan terhadap warga negara Indonesia (WNI) menjadi salah satu isu utama yang dibahas Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi saat bertemu Menteri Luar Negeri Uruguay, Rodolfo Nin Novoa. Mayoritas WNI yang berada di Uruguay bekerja sebagai anak buah kapal (ABK)
"Tadi kita membahas masalah perlindungan WNI, khususnya ABK yang bekerja di kapal-kapal asing di sekitar Uruguay," kata Retno saat menyampaikan pernyataan bersama dengan Novoa di Jakarta pada Selasa (11/10/2016).
"Sejauh ini, Uruguay telah mebuat kerjasama yang baik dalam perlindungan ABK Indonesia. Kita sepakat akan percepat proses penyelesaian mandatory counselor notification," ujar Retno.
Selain pembahasan isu perlindungan WNI, kedua Menlu juga membahas kerjasama pasukan penjaga perdamaian PBB. Di mana, Uruguay dan Indonesia adalah dua negara yang masuk 20 besar pengiriman pasukan penjaga perbatasan terbesar di dunia.
"Kerjasama peace keeping nations. Uruguay dan Indonesia adalah termasuk 20 penyumbang terbesar pasukan penjaga perbatasan PBB. Kita sepakat untuk kerjasama dalam konteks peace keeping. Indonesia punya fasilitas pusat terbesar di Asia untuk peace keeping. Kita sepakat melakukan kerjasama dalam konteks ini," katanya.
"Tadi kita membahas masalah perlindungan WNI, khususnya ABK yang bekerja di kapal-kapal asing di sekitar Uruguay," kata Retno saat menyampaikan pernyataan bersama dengan Novoa di Jakarta pada Selasa (11/10/2016).
"Sejauh ini, Uruguay telah mebuat kerjasama yang baik dalam perlindungan ABK Indonesia. Kita sepakat akan percepat proses penyelesaian mandatory counselor notification," ujar Retno.
Selain pembahasan isu perlindungan WNI, kedua Menlu juga membahas kerjasama pasukan penjaga perdamaian PBB. Di mana, Uruguay dan Indonesia adalah dua negara yang masuk 20 besar pengiriman pasukan penjaga perbatasan terbesar di dunia.
"Kerjasama peace keeping nations. Uruguay dan Indonesia adalah termasuk 20 penyumbang terbesar pasukan penjaga perbatasan PBB. Kita sepakat untuk kerjasama dalam konteks peace keeping. Indonesia punya fasilitas pusat terbesar di Asia untuk peace keeping. Kita sepakat melakukan kerjasama dalam konteks ini," katanya.
(mas)