Sembilan Pria Australia Bercelana Dalam Bendera Malaysia Minta Maaf
A
A
A
KUALA LUMPUR - Sembilan pria Australia yang ditahan polisi Sepang karena stripping dengan celana dalam bergambar bendera Malaysia telah meminta maaf. Aksi stripping para pria yang dijuluki “budgie nine” itu berlangsung hari Minggu lalu saat merayakan kemenangan pebalap Australia di ajang Formula Satu di Sepang, Malaysia.
Mereka bebas pada hari Kamis (6/10/2016) setelah meminta maaf kepada Pemerintah Malaysia. Tindakan sembilan pria Australia itu telah memicu kemarahan aparat kemanan Malaysia karena dianggap melakukan penghinaan terhadap bendera Malaysia.
Mereka mengaku bersalah atas tuduhan melakukan gangguan publik. Hukuman denda telah dijatuhkan Pemerintah Malaysia.
Baca:
Bercelana Dalam Gambar Bendera Malaysia, 9 Warga Australia Ditangkap
Kelompok “budgie nine” ini terdiri dari Thomas Whitworth, 28, Branden Stobbs, 29, Edward Leaney, 25, Nicolas Kelly, 27, Thomas Laslett, 28, James Paver, 27, Adam Pasfield, 25, Timothy Yates, 29—putra seorang diplomat senior Australia—dan Jack Walker, 26—seorang penasihat Menteri Industri Pertahanan Australia Christoper Pyne.
Di sebuah pengadilan, surat permintaan maaf mereka bacakan. Para warga Australia ini juga mengungkapkan penyesalannya.
”Kami tidak tahu bahwa perilaku kami akan dianggap tidak pantas, kasar, atau bahkan benar-benar menyinggung warga negara ini,” bunyi surat yang dibaca.
”Insiden ini dilakukan di saat terjadi kebodohan, dan untuk itu kami benar-benar menyesal bahwa kami telah menyakiti perasaan warga Malaysia pada umumnya,” lanjut surat itu.
”Kami juga memiliki kesukaan yang sama dan menghormati bendera nasional Australia kita sendiri, tetapi karena perbedaan budaya, kami dalam menghormati dan menghargai bendera nasional mungkin sangat berbeda,” imbuh surat permintaan maaf mereka.
Baca juga:
Kasus Celana Dalam Bendera Malaysia, Penasihat Menteri Australia Terlibat
John Walker, ayah dari Jack Walker, yang berwisata ke Malaysia untuk mendukung anaknya mengaku lega dengan keputusan pembebasan putranya. ”Semua keluarga di Australia, di seluruh dunia dan di sini pada hari ini lega, anak lelaki (kami) akan pulang,” katanya di luar kantor pengadilan Malaysia, kemarin, seperti dikutip dari ABC, Jumat (7/10/2016). ”Mereka anak-anak yang baik,” ujarnya.
”Tidak ada dakwaan, tidak ada, baik-baik saja dan anak-anak meminta maaf. Mereka mengakui apa yang mereka lakukan tidak dapat diterima, tetapi mereka telah dibersihkan (dari tuduhan) dan bebas bepergian dan pulang ke rumah dan melanjutkan hidup mereka,” ujar John Walker.
Mereka bebas pada hari Kamis (6/10/2016) setelah meminta maaf kepada Pemerintah Malaysia. Tindakan sembilan pria Australia itu telah memicu kemarahan aparat kemanan Malaysia karena dianggap melakukan penghinaan terhadap bendera Malaysia.
Mereka mengaku bersalah atas tuduhan melakukan gangguan publik. Hukuman denda telah dijatuhkan Pemerintah Malaysia.
Baca:
Bercelana Dalam Gambar Bendera Malaysia, 9 Warga Australia Ditangkap
Kelompok “budgie nine” ini terdiri dari Thomas Whitworth, 28, Branden Stobbs, 29, Edward Leaney, 25, Nicolas Kelly, 27, Thomas Laslett, 28, James Paver, 27, Adam Pasfield, 25, Timothy Yates, 29—putra seorang diplomat senior Australia—dan Jack Walker, 26—seorang penasihat Menteri Industri Pertahanan Australia Christoper Pyne.
Di sebuah pengadilan, surat permintaan maaf mereka bacakan. Para warga Australia ini juga mengungkapkan penyesalannya.
”Kami tidak tahu bahwa perilaku kami akan dianggap tidak pantas, kasar, atau bahkan benar-benar menyinggung warga negara ini,” bunyi surat yang dibaca.
”Insiden ini dilakukan di saat terjadi kebodohan, dan untuk itu kami benar-benar menyesal bahwa kami telah menyakiti perasaan warga Malaysia pada umumnya,” lanjut surat itu.
”Kami juga memiliki kesukaan yang sama dan menghormati bendera nasional Australia kita sendiri, tetapi karena perbedaan budaya, kami dalam menghormati dan menghargai bendera nasional mungkin sangat berbeda,” imbuh surat permintaan maaf mereka.
Baca juga:
Kasus Celana Dalam Bendera Malaysia, Penasihat Menteri Australia Terlibat
John Walker, ayah dari Jack Walker, yang berwisata ke Malaysia untuk mendukung anaknya mengaku lega dengan keputusan pembebasan putranya. ”Semua keluarga di Australia, di seluruh dunia dan di sini pada hari ini lega, anak lelaki (kami) akan pulang,” katanya di luar kantor pengadilan Malaysia, kemarin, seperti dikutip dari ABC, Jumat (7/10/2016). ”Mereka anak-anak yang baik,” ujarnya.
”Tidak ada dakwaan, tidak ada, baik-baik saja dan anak-anak meminta maaf. Mereka mengakui apa yang mereka lakukan tidak dapat diterima, tetapi mereka telah dibersihkan (dari tuduhan) dan bebas bepergian dan pulang ke rumah dan melanjutkan hidup mereka,” ujar John Walker.
(mas)