Penembak Jitu ISIS Tembak Mati Fotografer Belanda di Libya
A
A
A
TRIPOLI - Seorang jurnalis foto Belanda ditembak mati oleh penembak jitu atau sniper yang diduga anggota ISIS saat melaporkan pertempuran di kota Sirte, Libya. Jeroen Oerlemans (45) tewas saat ia keluar dengan tim yang membersihkan ranjau.
Oerlemans tewas saat ia memberikan laporan dari bagian kota yang baru dibebaskan dari kontrol ISIS. Dia bekerja di Libya untuk berbagai media termasuk majalah mingguan Belgia Knack, yang mengkonfirmasi kematiannya. Pengumuman di website Knack mengatakan wartawan itu ditembak saat bertugas memberikan laporan.
Dr Akram Gliwan, juru bicara rumah sakit di Misrata di mana pejuang pro-pemerintah dirawat, kepada kantor berita AFP mengatakan bahwa fotografer itu ditembak di bagian dada oleh penembak jitu ISIS seperti dikutip dari BBC, Senin (3/10/2016).
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders mengatakan Oerlemans adalah seorang wartawan yang terus bergerak disaat orang lain berhenti. "Dia selalu mengambil foto berita dari tempat-tempat berbahaya di dunia. Sangat menyedihkan jika kini ia harus membayat mahal untuk itu," katanya.
Oerlemans meninggalkan seorang istri dan tiga anak kecil. Oerlemans sempat diculik dan terluka ketika bertugas di Suriah pada tahun 2012 bersama fotografer asal Inggris John Ambrose, tapi dibebaskan seminggu kemudian.
Kota pesisir Sirte kuasai oleh ISIS sejak Februari 2015 lalu. Pasukan sekutu dengan Pemerintah Libya yang didukung PBB telah memulai serangan terhadap para kelompok ekstrimis ini bulan Mei lalu.
Oerlemans tewas saat ia memberikan laporan dari bagian kota yang baru dibebaskan dari kontrol ISIS. Dia bekerja di Libya untuk berbagai media termasuk majalah mingguan Belgia Knack, yang mengkonfirmasi kematiannya. Pengumuman di website Knack mengatakan wartawan itu ditembak saat bertugas memberikan laporan.
Dr Akram Gliwan, juru bicara rumah sakit di Misrata di mana pejuang pro-pemerintah dirawat, kepada kantor berita AFP mengatakan bahwa fotografer itu ditembak di bagian dada oleh penembak jitu ISIS seperti dikutip dari BBC, Senin (3/10/2016).
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders mengatakan Oerlemans adalah seorang wartawan yang terus bergerak disaat orang lain berhenti. "Dia selalu mengambil foto berita dari tempat-tempat berbahaya di dunia. Sangat menyedihkan jika kini ia harus membayat mahal untuk itu," katanya.
Oerlemans meninggalkan seorang istri dan tiga anak kecil. Oerlemans sempat diculik dan terluka ketika bertugas di Suriah pada tahun 2012 bersama fotografer asal Inggris John Ambrose, tapi dibebaskan seminggu kemudian.
Kota pesisir Sirte kuasai oleh ISIS sejak Februari 2015 lalu. Pasukan sekutu dengan Pemerintah Libya yang didukung PBB telah memulai serangan terhadap para kelompok ekstrimis ini bulan Mei lalu.
(ian)