Poroshenko: Kebohongan adalah Kartu Truf Putin

Senin, 26 September 2016 - 14:58 WIB
Poroshenko: Kebohongan...
Poroshenko: Kebohongan adalah Kartu Truf Putin
A A A
KIEV - Presiden Ukraina Petro Poroshenko melemparkan sindiran terhadap negara tetangga mereka, Rusia, terkait dengan serangan yang dilancarkan Rusia di Aleppo. Poroshenko menyebut, Rusia hidup di alam semesta pararel, yang berbeda dengan negara lain pada umumnya. Oleh karena itu, sebuah fakta bagi negara lain, adalah kebohongan di mata Rusia.
Raja coklat Ukraina itu mengaku "de javu" dengan bantahan yang dilontarkan Rusia terkait serangan di Aleppo. Dia merasa seperti kembali ke saat Rusia melakukan serangan terhadap wilayah timur Ukraina, di mana saat ini Rusia juga membantah hal tersebut.
"Rusia tinggal di alam semesta yang benar-benar pararel. Kebohongan adalah kartu truf untuk (Vladimir) Putin.Jenis perilaku membuatnya benar-benar mustahil, atau sangat sulit untuk melakukan negosiasi (dengan Rusia)," ucap Poroshenko, seperti dilansir UNIAN pada Senin (26/9).
Sebelumnya, para diplomat dari negara-negara Barat meradang saat debat di forum pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York pada hari Minggu. Mereka kompak menuruh Rusia sebagai penjahat perang di Aleppo, Suriah.
Kemarahan Barat itu disampaikan Duta Besar Inggris untuk PBB, Matthew Rycroft, Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Samantha Power dan Duta Besar Prancis untuk PBB Francois Delattre. Sebagai puncak kemarahan, para diplomat Barat melakukan aksi walk-out meninggalkan Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin.
Ketiga diplomat Barat menuduh Rusia mendukung aksi ofensif Suriah yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad. Rycroft mengatakan, sulit untuk menyangkal bahwa keduanya, rezim Suriah dan sekutunya Rusia, sedang melakukan kejahatan perang.
Namun, Churkin mengatakan; "Membawa perdamaian hampir merupakan tugas yang mustahil sekarang". Alasannya, pemberontak Suriah telah menyabotase perjanjian gencatan senjata dengan menopang pasukannya.
Churkin justru menuduh balik koalisi Barat sudah gagal untuk memisahkan antara pasukan oposisi moderat dengan kelompok teroris, termasuk kelompok Front Fatah Sham, sebuah kelompok sayap al-Qaida.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5797 seconds (0.1#10.140)