Protes, 4 Wanita Telanjang Berkeliaran di Luar Gedung Kongres Argentina
A
A
A
BUENOS AIRES - Empat wanita dari kelompok kampanye Urbanudismo melakukan protes tentang objektifikasi perempuan dengan cara berkeliaran di luar gedung Kongres Argentina dalam kondisi telanjang. Mereka menuntut perempuan telanjang di tempat umum ditoleransi.
Menurut kelompok kampanye Urbanudismo, protes dengan cara nyeleneh di gedung pemerintah di Buenos Aires itu bukan aksi seksual maupun provokatif.
Protes berlangsung beberapa menit sampai akhirnya polisi dipanggil karena aksi mereka membuat banyak orang yang lewat tidak nyaman. Salah satu warga mengaku canggung ketika didekati oleh seorang wanita tanpa busana.
Dalam aksinya, empat wanita itu bejalan-jalan layakanya warga pada umumnya. Meski tanpa busana, mereka leluasa duduk di dekat warga dan lalu lalang di jalan seperti kebanyakan orang.
“Kami ingin mempromosikan penerimaan telanjang sebagai hal alami, dan bukan sebagai sesuatu yang sesat atau (tindakan) seksual,” kata juru bicara Urbanudismo, Paula Brindisi, kepada surat kabar Argentina, Larazon, Kamis (22/9/2016).
Brindisi menentang pembatasan ketelanjangan publik. Meski demikian, polisi bertindak dengan mendekati para wanita yang protes tanpa busana. ”Kami datang ke sini karena ada banyak orang yang mengeluh dan merasa tidak nyaman dengan situasi ini,” kata seorang polisi yang menolak disebut namanya.
Gerakan Urbanudismo dikenal sebagai gerakan yang menyerukan kebebasan berekspresi, bertelanjang di depan publik dan mendukung aksi ibu menyusui di depan umum.
Menurut kelompok kampanye Urbanudismo, protes dengan cara nyeleneh di gedung pemerintah di Buenos Aires itu bukan aksi seksual maupun provokatif.
Protes berlangsung beberapa menit sampai akhirnya polisi dipanggil karena aksi mereka membuat banyak orang yang lewat tidak nyaman. Salah satu warga mengaku canggung ketika didekati oleh seorang wanita tanpa busana.
Dalam aksinya, empat wanita itu bejalan-jalan layakanya warga pada umumnya. Meski tanpa busana, mereka leluasa duduk di dekat warga dan lalu lalang di jalan seperti kebanyakan orang.
“Kami ingin mempromosikan penerimaan telanjang sebagai hal alami, dan bukan sebagai sesuatu yang sesat atau (tindakan) seksual,” kata juru bicara Urbanudismo, Paula Brindisi, kepada surat kabar Argentina, Larazon, Kamis (22/9/2016).
Brindisi menentang pembatasan ketelanjangan publik. Meski demikian, polisi bertindak dengan mendekati para wanita yang protes tanpa busana. ”Kami datang ke sini karena ada banyak orang yang mengeluh dan merasa tidak nyaman dengan situasi ini,” kata seorang polisi yang menolak disebut namanya.
Gerakan Urbanudismo dikenal sebagai gerakan yang menyerukan kebebasan berekspresi, bertelanjang di depan publik dan mendukung aksi ibu menyusui di depan umum.
(mas)