PM Pakistan Umbar Ancaman ke India
A
A
A
NEW YORK - Perdana Menteri Pakistan menuding India tengah melakukan pembangunan senjata yang tidak pernah dilakukan sebelumnya. Ia pun menegaskan bahwa negaranya siap mengambil langkah prefentif.
"Pakistan siap untuk mengambil langkah-langkah apa saja yang diperlukan untuk melakukan pencegahan yang dianggap pantas," kata Nawaz Sharif dalam sidang Majelis Umum PBB seperti dikutip dari BBC, Kamis (22/9/2016).
Sharif mengatakan bahwa Pakistan berkomitmen untuk pembentukan stabilitas strategis di kawasan dan tidak ingin terlibat perlombaan senjata dengan India. Ia menuduh India telah menciptakan kondisi yang tidak dapat diterima dalam pembicaraan apapun.
Ketegangan antara India dan Pakistan telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir dengan protes kekerasan terhadap kekuasaan India di wilayah Kashmir yang disengketakan.
Pada hari Minggu, militan membunuh 18 tentara India di sebuah pangkalan di wilayah tersebut. India menuduh Pakistan mendalangi serangan paling mematikan terhadap pasukan keamanan di wilayah tersebut dalam dua dekade.
Kedua negara mengklaim wilayah Kashmir yang mayoritas Muslim secara keseluruhan sebagai wilayahnya. Namun kedua negara itu hanya bisa mengkontrol hanya sebagian saja.
"Pakistan siap untuk mengambil langkah-langkah apa saja yang diperlukan untuk melakukan pencegahan yang dianggap pantas," kata Nawaz Sharif dalam sidang Majelis Umum PBB seperti dikutip dari BBC, Kamis (22/9/2016).
Sharif mengatakan bahwa Pakistan berkomitmen untuk pembentukan stabilitas strategis di kawasan dan tidak ingin terlibat perlombaan senjata dengan India. Ia menuduh India telah menciptakan kondisi yang tidak dapat diterima dalam pembicaraan apapun.
Ketegangan antara India dan Pakistan telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir dengan protes kekerasan terhadap kekuasaan India di wilayah Kashmir yang disengketakan.
Pada hari Minggu, militan membunuh 18 tentara India di sebuah pangkalan di wilayah tersebut. India menuduh Pakistan mendalangi serangan paling mematikan terhadap pasukan keamanan di wilayah tersebut dalam dua dekade.
Kedua negara mengklaim wilayah Kashmir yang mayoritas Muslim secara keseluruhan sebagai wilayahnya. Namun kedua negara itu hanya bisa mengkontrol hanya sebagian saja.
(ian)