Nadia Murad, Budak Seks ISIS yang Jadi Dubes Goodwill PBB

Jum'at, 16 September 2016 - 14:35 WIB
Nadia Murad, Budak Seks ISIS yang Jadi Dubes Goodwill PBB
Nadia Murad, Budak Seks ISIS yang Jadi Dubes Goodwill PBB
A A A
NEW YORK - Nadia Murad Basee Taha, 21, wanita Irak dari etnis Yazidi yang pernah jadi budak seks ISIS terpilih sebagai Duta Besar Goodwill PBB untuk Perdagangan Manusia pada Jumat (16/9/2016). Nadia selamat dari perbudakan seksual ISIS setelah melarikan diri.

“Nadia akan fokus pada inisiatif advokasi dan meningkatkan kesadaran seputar penderitaan para korban perdagangan (manusia) yang tak terhitung jumlahnya,” bunyi pernyataan PBB, seperti dikutip NDTV.

Nadia baru berusia 19 tahun diculik ketika kelompok Islamic State atau mengambil alih desanya di Irak pada tahun 2014. Lantaran identitasnya sebagai minoritas Yazidi non-Muslim, Nadia mengalami penyiksaan yang buruk dari kelompok ISIS.

Dia telah menyaksikan kakak dan ayahnya dibunuh di depan matanya. Selama tiga bulan dia ditawan, dia dipukuli dan diperkosa beberapa kali.

Dia pernah membeberkan pengalaman gelapnya sendiri saat jadi tawanan ISIS di depan Dewan Keamanan PBB tahun 2015. Dia pernah mengungkapkan bahwa para militan ISIS berdoa sebelum memperkosanya.

Nadia Murad akhirnya bisa melarikan diri dan mencari suaka di Jerman, di mana dia juga menerima bantuan medis.

Perempuan muda Irak ini telah bertemu dengan Amal Clooney yang akan mewakili korban perbudakan seksual ISIS untuk dibawa ke Mahkamah Pidana Internasional.

Menurut situs pribadi Nadia, dalam mengemban jabatan barunya di PBB, dia mengaku telah mendedikasikan hidupnya untuk membantu perempuan dan anak korban genosida, kejahatan massal, perdagangan manusia, serta menyembuhkan dan membangun kembali kehidupan masyarakatnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5645 seconds (0.1#10.140)