Dituding PM Israel Lakukan Pembersihan Etnis, Ini Jawaban Palestina
A
A
A
RAMALLAH - Presiden Palestina Mahmoud Abbas angkat bicara mengenai pernyataan yang dilontarkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Abbas menyebut pernyataan Netanyahu layaknya angin beracun.
"Pernyataan Netanyahu hembusan angin penuh racun, pernyataan itu merupakan upaya untuk mematahkan kehendak warga Palestina," kata Abbas dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Haretz pada Senin (11/9).
"Kami tidak tidak terisolasi karena pemerintah Israel berusaha untuk menunjukkan. Pemerintah pendudukan adalah yang sejatinya terisoliasi, karena mereka tidak ingin maju satu langkah pun ke arah perdamaian," sambungnya.
Abbas juga menegaskan, bukan Palestina yang mencoba melakukan pemebersihan etnis, melainkan Israel. Ini terbukti dengan terus dilakukannya pembangunan pemukiman Yahudi di tanah Palestina, dan juga pemberlakuan hukum kolektif.
"Pemerintah Israel terus membangun permukiman, menodai tempat-tempat suci, melakukan pembersihan etnis dan pembunuhan berencana, yang membawa kecaman internasional di seluruh dunia. Kami tidak meniup balon di udara tentang perdamaian. Kami menyebutnya untuk menerapkannya di lapangan," tukasnya.
Sebelumnya diwartakan, Netanyahu menilai penghapusan permukiman Israel di Tepi Barat sebagai pra-syarat pendirian Negara Palestina sebagai metode pembersihan etnis Yahudi. Netanyahu pun mengisyaratkan negara-negara yang pro pendirian negara Palestina dengan pra-syarat seperti itu juga berarti mendukung pembersihan etnis Yahudi.
"Pernyataan Netanyahu hembusan angin penuh racun, pernyataan itu merupakan upaya untuk mematahkan kehendak warga Palestina," kata Abbas dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Haretz pada Senin (11/9).
"Kami tidak tidak terisolasi karena pemerintah Israel berusaha untuk menunjukkan. Pemerintah pendudukan adalah yang sejatinya terisoliasi, karena mereka tidak ingin maju satu langkah pun ke arah perdamaian," sambungnya.
Abbas juga menegaskan, bukan Palestina yang mencoba melakukan pemebersihan etnis, melainkan Israel. Ini terbukti dengan terus dilakukannya pembangunan pemukiman Yahudi di tanah Palestina, dan juga pemberlakuan hukum kolektif.
"Pemerintah Israel terus membangun permukiman, menodai tempat-tempat suci, melakukan pembersihan etnis dan pembunuhan berencana, yang membawa kecaman internasional di seluruh dunia. Kami tidak meniup balon di udara tentang perdamaian. Kami menyebutnya untuk menerapkannya di lapangan," tukasnya.
Sebelumnya diwartakan, Netanyahu menilai penghapusan permukiman Israel di Tepi Barat sebagai pra-syarat pendirian Negara Palestina sebagai metode pembersihan etnis Yahudi. Netanyahu pun mengisyaratkan negara-negara yang pro pendirian negara Palestina dengan pra-syarat seperti itu juga berarti mendukung pembersihan etnis Yahudi.
(esn)