Israel Bangun Tembok Bawah Tanah untuk Cegah Serangan Hamas
A
A
A
GAZA - Israel mulai membangun tembok bawah tanah di sepanjang perbatasan dengan Gaza. Tujuannya untuk mencegah serangan militan Hamas melalui terowongan bawah tanah.
Proyek tembok bawah tanah itu telah dikonfirmasi Kementerian Pertahanan Israel. Panjang tembok dinding bawah tanah itu akan mencapai 37 mil atau sekitar 60 km yang dilengkapi dengan peralatan sensor. Media Israel melaporkan biaya proyek dinding bawah tanah tersebut mencapai £451 juta atau sekitar Rp7,8 triliun.
Selama perang Gaza tahun 2014, Israel menemukan bahwa Hamas telah menggali banyak terowongan yang tembus ke wilayah Israel. Terowongan-terowongan itu digunakan Hamas untuk meluncurkan serangan ke wilayah Israel.
Para pejabat Kementerian Pertahanan Israel yang berbicara dengan syarat anonim karena membicarakan informasi rahasia, mengatakan bahwa pembangunan tembok bawah tanah itu bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Sementara itu, pihak Hamas menyatakan bahwa mereka juga membangun terowongan baru untuk tujuan pertahanan.
Salah Bardawil, seorang pejabat senior Hamas di Gaza, mengatakan kelompoknya tidak gentar dengan langkah Israel yang membangun tembok bawah tanah.
”Orang-orang Palestina dan kelompok perlawanan dapat mengatasi semua rintangan yang dibuat oleh (rezim) pendudukan. Perlawanan adalah langkah kreatif dan maju, tidak peduli tentang prosedur (rezim) pendudukan,” katanya, seperti dikutip Guardian, Jumat (9/9/2016).
Proyek tembok bawah tanah itu telah dikonfirmasi Kementerian Pertahanan Israel. Panjang tembok dinding bawah tanah itu akan mencapai 37 mil atau sekitar 60 km yang dilengkapi dengan peralatan sensor. Media Israel melaporkan biaya proyek dinding bawah tanah tersebut mencapai £451 juta atau sekitar Rp7,8 triliun.
Selama perang Gaza tahun 2014, Israel menemukan bahwa Hamas telah menggali banyak terowongan yang tembus ke wilayah Israel. Terowongan-terowongan itu digunakan Hamas untuk meluncurkan serangan ke wilayah Israel.
Para pejabat Kementerian Pertahanan Israel yang berbicara dengan syarat anonim karena membicarakan informasi rahasia, mengatakan bahwa pembangunan tembok bawah tanah itu bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Sementara itu, pihak Hamas menyatakan bahwa mereka juga membangun terowongan baru untuk tujuan pertahanan.
Salah Bardawil, seorang pejabat senior Hamas di Gaza, mengatakan kelompoknya tidak gentar dengan langkah Israel yang membangun tembok bawah tanah.
”Orang-orang Palestina dan kelompok perlawanan dapat mengatasi semua rintangan yang dibuat oleh (rezim) pendudukan. Perlawanan adalah langkah kreatif dan maju, tidak peduli tentang prosedur (rezim) pendudukan,” katanya, seperti dikutip Guardian, Jumat (9/9/2016).
(mas)