Helikopter Pemerintah Gabon Bombardir Markas Oposisi
A
A
A
LIBREVILLE - Pemimpin kelompok oposisi Gabon menuding rezim Presiden Ali Ben Bongo telah menyerang markas mereka dan menewaskan dua orang. Serangan tersebut terjadi setelah Presiden Ali Ben Bongo mengklaim memenangkan pemilu dengan margin 5.594 orang.
Pemimpin kelompok oposisi, Jean Ping, mengatakan bahwa helikopter pemerintah menyerang kantor partainya. Ping, yang dinyatakan kalah dalam pemilu menurut hasil resmi, menolak hasil pemilu. "Semua orang tahu bahwa saya yang menang," katanya seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (2/9/2016).
Ping mengaku telah ditipu dan pemilu telah dicurangi. "Keluarga Bongo mengulangi skenario yang sama selama hampir setengah abad. Pihak oposisi bisa memenangkan pemilu, tetapi mereka tidak pernah memiliki akses ke kekuasaan," katanya.
Ping mengakuk saat ini dirinya sedang bersembunyi. "Saya bisa ditangkap setiap saat. Mereka mungkin mencoba untuk menemukan saya sehingga mereka dapat menangkap saya. Setengah jam dari sekarang, keselamatan saya bisa terganggu atau saya mungkin bisa mengambil risiko mengalami cedera fisik," katanya.
Hasil resmi menunjukkan jika Ping berhasil menang di enam dari sembilan provinsi. Tapi hasil pemilu diputuskan oleh hasil provinsi yang menjadi basis Bongo dimana yang hasilnya menunjukkan angka 99.9 persen disapu bersih dan dukungan untuk presiden mencapai 95 persen. "Ini bukan hasil yang sangat umum, itu sudah pasti," kata Sarah Crozier, juru bicara misi pengamat pemilu Uni Eropa.
Sejumlah warga pun meluapkan kemarahannya atas hasil resmi pemilu di Gabon. Mereka kemudian membakar sayap gedung parlemen yang berada di ibukota, Libreville, terbakar.
Pemimpin kelompok oposisi, Jean Ping, mengatakan bahwa helikopter pemerintah menyerang kantor partainya. Ping, yang dinyatakan kalah dalam pemilu menurut hasil resmi, menolak hasil pemilu. "Semua orang tahu bahwa saya yang menang," katanya seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (2/9/2016).
Ping mengaku telah ditipu dan pemilu telah dicurangi. "Keluarga Bongo mengulangi skenario yang sama selama hampir setengah abad. Pihak oposisi bisa memenangkan pemilu, tetapi mereka tidak pernah memiliki akses ke kekuasaan," katanya.
Ping mengakuk saat ini dirinya sedang bersembunyi. "Saya bisa ditangkap setiap saat. Mereka mungkin mencoba untuk menemukan saya sehingga mereka dapat menangkap saya. Setengah jam dari sekarang, keselamatan saya bisa terganggu atau saya mungkin bisa mengambil risiko mengalami cedera fisik," katanya.
Hasil resmi menunjukkan jika Ping berhasil menang di enam dari sembilan provinsi. Tapi hasil pemilu diputuskan oleh hasil provinsi yang menjadi basis Bongo dimana yang hasilnya menunjukkan angka 99.9 persen disapu bersih dan dukungan untuk presiden mencapai 95 persen. "Ini bukan hasil yang sangat umum, itu sudah pasti," kata Sarah Crozier, juru bicara misi pengamat pemilu Uni Eropa.
Sejumlah warga pun meluapkan kemarahannya atas hasil resmi pemilu di Gabon. Mereka kemudian membakar sayap gedung parlemen yang berada di ibukota, Libreville, terbakar.
(ian)