Polling: Hillary Unggul 12 Poin Atas Trump
A
A
A
WASHINGTON - Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, masih memimpin atas saingannya dari Partai Republik, Donald Trump. Dalam hasil polling terbaru Reuters / Ipsos, Hillary memimpin 12 poin atas Trump.
Polling yang dilakukan pada 18-22 Agustus menunjukkan bahwa 45% pemilih mendukung Hillary, sementara 33% mendukung Trump seperti dikutip dari Reuters, Rabu (24/8/2016).
Jajak pendapat ini juga menemukan fakta bahwa sekitar 22% pemilih kemungkinan besar tidak akan memilih keduanya alias golput. Hasil ini menunjukkan warga AS kurang antusias menanggapi jajak pendapat dibandingkan pada 2012 lalu yang mempertemukan Barack Obama (Demokrat) dan Mitt Romney (Republik).
"Mereka yang saat ini tengah bimbang sepertinya sedang berpikir untuk memberikan dukungan kepada kandidat ketiga, dan bukan antara Hillary dan Trump," kata Tom Smith, pemimpin Pusat Studi Politik dan Masyarakat di University of Chicago.
Sejumlah kejadian menarik terjadi saat polling dilakukan. Hillary tengah mengahadapi pemeriksaan terkait skandal email saat ia menjabat sebagai sekretaris negara 2009-2013. Sementara Trump dihantam pengunduran diri ketua tim kampanyenya, Paul Manafort.
Reuters / Ipsos melakukan survei secara online dalam bahasa Inggris di seluruh 50 negara bagian. Survei ini melibatkan 1.115 responden dan memilik interval kredibilitas, ukuran akurasi, dari 3 poin persentase.
Polling yang dilakukan pada 18-22 Agustus menunjukkan bahwa 45% pemilih mendukung Hillary, sementara 33% mendukung Trump seperti dikutip dari Reuters, Rabu (24/8/2016).
Jajak pendapat ini juga menemukan fakta bahwa sekitar 22% pemilih kemungkinan besar tidak akan memilih keduanya alias golput. Hasil ini menunjukkan warga AS kurang antusias menanggapi jajak pendapat dibandingkan pada 2012 lalu yang mempertemukan Barack Obama (Demokrat) dan Mitt Romney (Republik).
"Mereka yang saat ini tengah bimbang sepertinya sedang berpikir untuk memberikan dukungan kepada kandidat ketiga, dan bukan antara Hillary dan Trump," kata Tom Smith, pemimpin Pusat Studi Politik dan Masyarakat di University of Chicago.
Sejumlah kejadian menarik terjadi saat polling dilakukan. Hillary tengah mengahadapi pemeriksaan terkait skandal email saat ia menjabat sebagai sekretaris negara 2009-2013. Sementara Trump dihantam pengunduran diri ketua tim kampanyenya, Paul Manafort.
Reuters / Ipsos melakukan survei secara online dalam bahasa Inggris di seluruh 50 negara bagian. Survei ini melibatkan 1.115 responden dan memilik interval kredibilitas, ukuran akurasi, dari 3 poin persentase.
(ian)