Seoul Sebut Korut Bakal Berupaya Menghabisi Diplomatnya yang Membelot
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) mungkin mencoba untuk melakukan pembunuhan dan penculikan menyusul pembelotan yang dilakukan oleh salah seorang diplomat tingginya. Begitu yang dikatakan pejabat Kementerian Unifikasi Korea Selatan (Korsel).
Pejabat yang tidak ingin namanya disebutkan itu mengatakan Korut akan melakukan aksi provokasi yang mungkin termasuk upaya pembunuhan dan penculikan. Ia pun teringat upaya pembunuhan terhadap Hwang Jang-yop yang membelot ke Korsel pada 1997. Jang-yop adalah pemimpin ideolog Korut dan mantan guru untuk pemimpin sebelumnya Kim Jong-il.
"Mengingat karakter pemimpin Korut Kim Jong-un, itu sangat berbahaya," kata pejabat tersebut seperti dikutip dari Sputniknews, Senin (22/8/2016).
Sebelumnya, wakil dubes Korut di Inggris Thae Yong-ho memutuskan untuk membelot ke Korsel. Korut mengecam hal tersebut dengan menyatakan bahwa Yong-ho melakukan hal itu untuk terhindar dari jerat hukum atas sejumlah kejahatan yang dilakukannya.
Baca juga:
Murka, Korut Sebut Diplomat Pembelot Sebagai Manusia Sampah
Namun dalam penjelasan yang dirilis oleh Korsel, Yong-ho mengatakan ia membelot karena merasa jijik dengan rezim Pyongyang. Ia juga memuji sistem pemerintahan Korsel yang bebas dan demokratis serta memikirkan masa depan keluarganya.
Baca juga:
Ini Penyebab Pembelotan Diplomat Senior Korut Versi Pyongyang
Pejabat yang tidak ingin namanya disebutkan itu mengatakan Korut akan melakukan aksi provokasi yang mungkin termasuk upaya pembunuhan dan penculikan. Ia pun teringat upaya pembunuhan terhadap Hwang Jang-yop yang membelot ke Korsel pada 1997. Jang-yop adalah pemimpin ideolog Korut dan mantan guru untuk pemimpin sebelumnya Kim Jong-il.
"Mengingat karakter pemimpin Korut Kim Jong-un, itu sangat berbahaya," kata pejabat tersebut seperti dikutip dari Sputniknews, Senin (22/8/2016).
Sebelumnya, wakil dubes Korut di Inggris Thae Yong-ho memutuskan untuk membelot ke Korsel. Korut mengecam hal tersebut dengan menyatakan bahwa Yong-ho melakukan hal itu untuk terhindar dari jerat hukum atas sejumlah kejahatan yang dilakukannya.
Baca juga:
Murka, Korut Sebut Diplomat Pembelot Sebagai Manusia Sampah
Namun dalam penjelasan yang dirilis oleh Korsel, Yong-ho mengatakan ia membelot karena merasa jijik dengan rezim Pyongyang. Ia juga memuji sistem pemerintahan Korsel yang bebas dan demokratis serta memikirkan masa depan keluarganya.
Baca juga:
Ini Penyebab Pembelotan Diplomat Senior Korut Versi Pyongyang
(ian)