Rusia Bantah Mengebom Omran Bocah Aleppo yang Mendunia
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia membantah tuduhan membombardir area sipil di Distrik Qaterji, Aleppo, Suriah, yang nyaris menewaskan Omran Daqneesh. Omran, bocah lima tahun di Aleppo jadi sorotan media dunia setelah dia ditarik dari puing bangunan dengan kondisi penuh debu dan darah.
Foto dan video kondisi memilukan Omran telah menyebar sejak serangan pada Rabu malam. Bocah ini tampak “linglung” ketika didudukkan di ambulans dengan dahi terluka parah. Dia bahkan tidak bisa menangis.
”Nasib penting bahwa anak-anak dari distrik Aleppo Timur berada yang disandera oleh teroris, ini benar-benar tragedi,” kata perwakilan resmi dari Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov.
Baca:
Omran, Bocah Aleppo Penuh Debu dan Darah yang Disorot Dunia
Dia mengkritik media Barat tertentu yang memanfaatkan tragedi sinis ini sebagai materi propaganda anti-Rusia. Tindakan media seperti itu, dianggap Konashenkov sebagai “kejahatan moral”.
”Kami telah berulang kali menekankan bahwa pesawat Angkatan Udara Rusia yang beroperasi di Suriah tidak pernah bekerja pada target di wilayah pemukiman,” ujar Konashenkov, seperti dikutip Russia Today, semalam (19/8/2016).
”Hal ini semua lebih relevan mengenai Qaterji, yang disebutkan oleh media Barat, karena berdekatan dengan koridor keluar untuk penduduk setempat yang dibuka dalam rangka misi kemanusiaan (oleh) Rusia,” lanjut dia.
”Kondisi dari puing-puing yang ditunjukkan oleh penyiar Barat selama operasi untuk menyelamatkan (anak yang terluka, Omran Daqneesh) menunjukkan bahwa ada jendela utuh dalam sebuah gedung di dekatnya, dan ini pada gilirannya menunjukkan bahwa serangan, jika hal itu terjadi, dilakukan tidak menggunakan amunisi pesawat tapi silinder gas, yang umum digunakan oleh teroris,” imbuh Konashenkov.
Baca juga:
Derita Omran Guncang Dunia, Rusia Siap Gencatan Senjata di Aleppo
Pada hari Kamis, Rusia menawarkan gencatan senjata di Aleppo untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk Aleppo. Gencatan senjata pertama bisa digelar pekan depan.
Foto dan video kondisi memilukan Omran telah menyebar sejak serangan pada Rabu malam. Bocah ini tampak “linglung” ketika didudukkan di ambulans dengan dahi terluka parah. Dia bahkan tidak bisa menangis.
”Nasib penting bahwa anak-anak dari distrik Aleppo Timur berada yang disandera oleh teroris, ini benar-benar tragedi,” kata perwakilan resmi dari Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov.
Baca:
Omran, Bocah Aleppo Penuh Debu dan Darah yang Disorot Dunia
Dia mengkritik media Barat tertentu yang memanfaatkan tragedi sinis ini sebagai materi propaganda anti-Rusia. Tindakan media seperti itu, dianggap Konashenkov sebagai “kejahatan moral”.
”Kami telah berulang kali menekankan bahwa pesawat Angkatan Udara Rusia yang beroperasi di Suriah tidak pernah bekerja pada target di wilayah pemukiman,” ujar Konashenkov, seperti dikutip Russia Today, semalam (19/8/2016).
”Hal ini semua lebih relevan mengenai Qaterji, yang disebutkan oleh media Barat, karena berdekatan dengan koridor keluar untuk penduduk setempat yang dibuka dalam rangka misi kemanusiaan (oleh) Rusia,” lanjut dia.
”Kondisi dari puing-puing yang ditunjukkan oleh penyiar Barat selama operasi untuk menyelamatkan (anak yang terluka, Omran Daqneesh) menunjukkan bahwa ada jendela utuh dalam sebuah gedung di dekatnya, dan ini pada gilirannya menunjukkan bahwa serangan, jika hal itu terjadi, dilakukan tidak menggunakan amunisi pesawat tapi silinder gas, yang umum digunakan oleh teroris,” imbuh Konashenkov.
Baca juga:
Derita Omran Guncang Dunia, Rusia Siap Gencatan Senjata di Aleppo
Pada hari Kamis, Rusia menawarkan gencatan senjata di Aleppo untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk Aleppo. Gencatan senjata pertama bisa digelar pekan depan.
(mas)