Lavrov: Kami Tak Berniat Putus Hubungan dengan Ukraina
Lavrov: Kami Tak Berniat Putus Hubungan dengan Ukraina
A
A
A
BERLIN - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menyatakan, sejauh ini Moskow tidak memiliki rencana untuk memutuskan hubungan dengan Kiev, walaupun hubungan kedua negara kembali menegang. Ini merupakan klarifikasi atas pernyataan yang sempat dilontarkan oleh Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev.
Beberapa waktu lalu, Medvedev mengatakan, Moskow bisa memutuskan hubungan diplomatik dengan Ukraina jika tidak ada pilihan lain. Komentar ini muncul setelah serangan di Crimea, yang menurut Rusia dilakukan para intelijen Ukraina.
"Moskow tidak berencana untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Ukraina atas insiden di Crimea. Hal itu (pemutusan hubungan) akan menjadi tindakan ekstrim," ucap Lavrov satt melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier.
Di depan Stenmeir, Lavrov juga mengatakan, pihaknya siap memberikan bukti atas upaya serangan yang dilakukan oleh intelijen Ukraina di Crimea. "Kami siap memberikan bukti tidak terbantahkan atas rencana itu," ucapnya, seperti dilansir neweurope pada Selasa (16/8).
Sementara itu, pada gilirannya Stenmeir mengatakan, Moskow harus tetap fokus untuk membantu menyelesaikan konflik di Ukraina, dengan dasar perjanjian Minsk, meskipun saat ini hubungan antara Moskow dan Kiev jauh dari kata kondusif. Lavrov sendiri berjanji Moskow akan tetap fokus pada hal tersebut.
Beberapa waktu lalu, Medvedev mengatakan, Moskow bisa memutuskan hubungan diplomatik dengan Ukraina jika tidak ada pilihan lain. Komentar ini muncul setelah serangan di Crimea, yang menurut Rusia dilakukan para intelijen Ukraina.
"Moskow tidak berencana untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Ukraina atas insiden di Crimea. Hal itu (pemutusan hubungan) akan menjadi tindakan ekstrim," ucap Lavrov satt melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier.
Di depan Stenmeir, Lavrov juga mengatakan, pihaknya siap memberikan bukti atas upaya serangan yang dilakukan oleh intelijen Ukraina di Crimea. "Kami siap memberikan bukti tidak terbantahkan atas rencana itu," ucapnya, seperti dilansir neweurope pada Selasa (16/8).
Sementara itu, pada gilirannya Stenmeir mengatakan, Moskow harus tetap fokus untuk membantu menyelesaikan konflik di Ukraina, dengan dasar perjanjian Minsk, meskipun saat ini hubungan antara Moskow dan Kiev jauh dari kata kondusif. Lavrov sendiri berjanji Moskow akan tetap fokus pada hal tersebut.
(esn)
Explore More