Akhir Bulan, Wapres AS Kunjungi Turki
Akhir Bulan, Wapres AS Kunjungi Turki
A
A
A
WASHINGTON - Pihak Gedung Putih mengatakan, wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan melakukan kunjungan ke Turki pada akhir bulan ini. Pengumuman akan adanya kunjungan ini datang di tengah memburuknya hubungan AS dan Turki.
Kunjungan Biden ke Turki merupakan bagian dari tur Eropa yang akan dilakoninya sejak 22 hingga 25 Agustus mendatang. Di Turki, Biden dijadwalkan akan bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi Turki.
"Di Ankara, Wakil Presiden akan bertemu dengan Presiden (Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Yildirim untuk membahas hubungan AS-Turki dan berbagai isu yang penting bagi kedua negara," ucap Gedung Putih, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (14/8).
Setelah berkunjung ke Turki, lanjut pihak Gedung Putih, Biden dijadwalkan akan berkunjung ke Riga, Latvia dan juga Stockholm, Swedia.
Hubungan AS dan Turki mulai memburuk paska adanya penolakan dari Washington untuk melakukan ekstradisi Fetullah Gulen, sosok yang dituding Ankara sebagai dalang dari upaya kudeta pada Juli lalu. AS beralasan, bukti dan alasan yang diberikan Turki kurang kuat bagi AS untuk mengekstrdisi Gulen.
Lalu, hubungan kedua negara tersebut memburuk setelah AS terus mengkritik kebijakan Turki yang menangkap dan memecat orang-orang yang diduga terlibat dalam upaya kudeta. Turki menilai, sebagai sekutu Turki, AS seharusnya memberikan dukungan, bukan kritikan.
Kunjungan Biden ke Turki merupakan bagian dari tur Eropa yang akan dilakoninya sejak 22 hingga 25 Agustus mendatang. Di Turki, Biden dijadwalkan akan bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi Turki.
"Di Ankara, Wakil Presiden akan bertemu dengan Presiden (Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Yildirim untuk membahas hubungan AS-Turki dan berbagai isu yang penting bagi kedua negara," ucap Gedung Putih, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (14/8).
Setelah berkunjung ke Turki, lanjut pihak Gedung Putih, Biden dijadwalkan akan berkunjung ke Riga, Latvia dan juga Stockholm, Swedia.
Hubungan AS dan Turki mulai memburuk paska adanya penolakan dari Washington untuk melakukan ekstradisi Fetullah Gulen, sosok yang dituding Ankara sebagai dalang dari upaya kudeta pada Juli lalu. AS beralasan, bukti dan alasan yang diberikan Turki kurang kuat bagi AS untuk mengekstrdisi Gulen.
Lalu, hubungan kedua negara tersebut memburuk setelah AS terus mengkritik kebijakan Turki yang menangkap dan memecat orang-orang yang diduga terlibat dalam upaya kudeta. Turki menilai, sebagai sekutu Turki, AS seharusnya memberikan dukungan, bukan kritikan.
(esn)
Explore More