Pasca Kudeta, 32 Diplomat Turki Hilang
A
A
A
ANKARA - Menteri Luar Negeri Turki mengatakan bahwa Ankara telah menarik 32 diplomat pasca upaya kudeta yang gagal. Namun, hingga saat ini tidak ada satupun dari mereka kembali.
"32 diplomat itu adalah bagian dari 208 personil Departemen Luar Negeri yang telah ditarik untuk ditugaskan di kantor pusat kementerian," jelas Mevlut Cavusoglu dalam konferensi pers bersama koleganya dari Iran Mohammad Javad Zarif.
Cavusoglu juga mengatakan mereka juga menyelidiki laporan media bahwa seorang diplomat Turki di kedutaan Turki di Bangladesh telah melarikan diri ke Rusia seperti dikutip dari laman Xinhua, Sabtu (13/8/2016).
Diplomat tinggi Turki itu juga mengatakan bahwa delegasi Amerika Serikat (AS) akan mengunjungi Ankara pada tanggal 23-24 Agustus untuk membicarakan tentang ekstradisi ulama dan tokoh oposisi Fethullah Gulen. Pemerintah Turki menuding Gulen berada di balik aksi kudeta yang gagal pada 15 Juli lalu.
Puluhan ribu tentara, polisi dan birokrat telah ditahan, diberhentikan atau diselidiki karena diduga mempunyai hubugan dengan upaya kudeta. Mereka diduga menjadi pendukung Fethullah Gulen yang berada di pengasingannya di AS.
"32 diplomat itu adalah bagian dari 208 personil Departemen Luar Negeri yang telah ditarik untuk ditugaskan di kantor pusat kementerian," jelas Mevlut Cavusoglu dalam konferensi pers bersama koleganya dari Iran Mohammad Javad Zarif.
Cavusoglu juga mengatakan mereka juga menyelidiki laporan media bahwa seorang diplomat Turki di kedutaan Turki di Bangladesh telah melarikan diri ke Rusia seperti dikutip dari laman Xinhua, Sabtu (13/8/2016).
Diplomat tinggi Turki itu juga mengatakan bahwa delegasi Amerika Serikat (AS) akan mengunjungi Ankara pada tanggal 23-24 Agustus untuk membicarakan tentang ekstradisi ulama dan tokoh oposisi Fethullah Gulen. Pemerintah Turki menuding Gulen berada di balik aksi kudeta yang gagal pada 15 Juli lalu.
Puluhan ribu tentara, polisi dan birokrat telah ditahan, diberhentikan atau diselidiki karena diduga mempunyai hubugan dengan upaya kudeta. Mereka diduga menjadi pendukung Fethullah Gulen yang berada di pengasingannya di AS.
(ian)