Serang Crimea, Putin Sebut Ukraina Gunakan Taktik Teroris
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Ukraina menggunakan taktik teroris untuk mencoba memprovokasi konflik baru. Ukraina dituding mencoba menggoyahkan Crimea setelah Rusia mengatakan telah menggagalkan dua upaya bersenjata Ukraina menyabot semenanjung yang diperebutkan kedua negara.
Putin menuding Kiev memainkan permainan berbahaya. Putin juga mengatakan ia melihat tidak ada gunanya menahan putaran baru pembicaraan tentang proses perdamaian di timur Ukraina yang bermasalah di sela-sela pertemuan puncak G20 di China bulan depan.
"Orang-orang yang berkuasa di Kiev telah beralih ke takti teror bukan mencari cara untuk penyelesaian damai," kata Putin dalam konferensi pers mengatakan Rusia tidak akan membiarkan tindakan berlalu tanpa tanggapan.
"Upaya untuk memprovokasi pecahnya kekerasan, untuk memprovokasi konflik tidak lain dari keinginan untuk mengalihkan perhatian masyarakat (Ukraina) dari masalah," tambahnya sembari menyerukan tindakan Ukraina "kriminal" seperti dikutip dari Reuters, Kamis (11/8/2016).
Menanggapi hal ini, Presiden Ukraian Petro Poroshenko mengatakan tuduhan Rusia adalah dalih yang sinis untuk membuat ancaman militer terhadap Ukraina.
"Tuduhan Rusia yang menyatakan Ukraina melakukan taktik teroris di Crimea yang didudukan terdengar tidak masuk akal dan sinis sebagai sebuah pernyataan dari seorang pemimpin Rusia yang tidak mengetahui keberadaan pasukan Rusia di Donbass (wilayah Ukraina)," kata Poroshenko.
Putin menuding Kiev memainkan permainan berbahaya. Putin juga mengatakan ia melihat tidak ada gunanya menahan putaran baru pembicaraan tentang proses perdamaian di timur Ukraina yang bermasalah di sela-sela pertemuan puncak G20 di China bulan depan.
"Orang-orang yang berkuasa di Kiev telah beralih ke takti teror bukan mencari cara untuk penyelesaian damai," kata Putin dalam konferensi pers mengatakan Rusia tidak akan membiarkan tindakan berlalu tanpa tanggapan.
"Upaya untuk memprovokasi pecahnya kekerasan, untuk memprovokasi konflik tidak lain dari keinginan untuk mengalihkan perhatian masyarakat (Ukraina) dari masalah," tambahnya sembari menyerukan tindakan Ukraina "kriminal" seperti dikutip dari Reuters, Kamis (11/8/2016).
Menanggapi hal ini, Presiden Ukraian Petro Poroshenko mengatakan tuduhan Rusia adalah dalih yang sinis untuk membuat ancaman militer terhadap Ukraina.
"Tuduhan Rusia yang menyatakan Ukraina melakukan taktik teroris di Crimea yang didudukan terdengar tidak masuk akal dan sinis sebagai sebuah pernyataan dari seorang pemimpin Rusia yang tidak mengetahui keberadaan pasukan Rusia di Donbass (wilayah Ukraina)," kata Poroshenko.
(ian)