PBB: Milisi Houthi Jadikan Warga Sipil Perisai Manusia
A
A
A
NEW YORK - Laporan rahasia oleh saksi ahli PBB yang memantau konflik di Yaman mengatakan milisi Houthi Yaman menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia. Houthi juga mengambil kas negara untuk keperluan perang.
Laporan PBB mengatakan Houthi telah menyembunyikan pejuang dan peralatannya di atau dekat dengan warga sipil di Al Mukha di Taiz Gobernorat dengan tujuan untuk menghindari serangan. Aksi milisi Houthi ini melanggar hukum kemanusiaan internasional, dikutip dari Al Arabiya Sabtu (6/8/2016).
Laporan itu menambahkan bahwa kelompok Houthi telah mengalihkan sekitar USD100 juta per bulan dari bank sentral Yaman untuk mendukung upaya perang kelompok itu. Laporan juga menyatakan bahwa cadangan devisa bank sentral telah turun menjadi USD1,3 miliar per Juni 2016 dari USD4,6 miliar pada November 2014.
"Panel telah mendokumentasikan pelanggaran hukum humaniter internasional dan hukum hak asasi manusia internasional yang dilakukan oleh pasukan Houthi-Saleh," kata tim panel PBB dalam laporannya.
Laporan tentang pelaksanaan embargo senjata dan sanksi yang ditujukan kepada mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh dan 4 petinggi Houthi telah diserahkan kepada 15 anggota komite sankdi Dewan Keamanan (DK) PBB. DK PBB memberlakukan embargo senjata terhadap milisi Houthi dan tentara yang setia kepada Saleh pada bulan April 2015 lalu.
Laporan PBB mengatakan Houthi telah menyembunyikan pejuang dan peralatannya di atau dekat dengan warga sipil di Al Mukha di Taiz Gobernorat dengan tujuan untuk menghindari serangan. Aksi milisi Houthi ini melanggar hukum kemanusiaan internasional, dikutip dari Al Arabiya Sabtu (6/8/2016).
Laporan itu menambahkan bahwa kelompok Houthi telah mengalihkan sekitar USD100 juta per bulan dari bank sentral Yaman untuk mendukung upaya perang kelompok itu. Laporan juga menyatakan bahwa cadangan devisa bank sentral telah turun menjadi USD1,3 miliar per Juni 2016 dari USD4,6 miliar pada November 2014.
"Panel telah mendokumentasikan pelanggaran hukum humaniter internasional dan hukum hak asasi manusia internasional yang dilakukan oleh pasukan Houthi-Saleh," kata tim panel PBB dalam laporannya.
Laporan tentang pelaksanaan embargo senjata dan sanksi yang ditujukan kepada mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh dan 4 petinggi Houthi telah diserahkan kepada 15 anggota komite sankdi Dewan Keamanan (DK) PBB. DK PBB memberlakukan embargo senjata terhadap milisi Houthi dan tentara yang setia kepada Saleh pada bulan April 2015 lalu.
(ian)