Kremlin: AS Gunakan Rusia untuk Tutupi Kecurangan Pemilu Mereka
A
A
A
MOSKOW - Kremlin menuding Amerika Serikat (AS) mencoba menggunakan Rusia untuk menutupi kecurangan yang terjadi di pemilihan umum yang akan berlangsung di Negeri Paman Sam. Salah satu caranya, menurut Kremlin, adalah dengan menuduh Rusia berada di balik peredaran surat elektronik Partai Demokrat AS.
Pernyataan Kremlin ini muncul sehari setelah calon Presiden AS dari partai Demokrat, Hillary Clinton menyebut intelijen Rusia sebagai pihak yang melakukan serangan cyber terhadap Komite Nasional Demokrat (DNC).
"Seperti pernyataan yang dibuat oleh Nyonya Clinton adalah retorika pra-pemilu dan tidak mengandung sesuatu yang nyata," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (1/8).
"Dalam hal ini mereka (Amerika) mencoba untuk menyamarkan beberapa kecurangan pra-pemilu mereka dengan mengutuk Rusia. Kami menganggap bahwa ini adalah sesuatu yang salah," sambungnya.
Peskov mengatakan, komentar Clinton itu tidak masuk akal, emosional dan kurang fakta. Dia menambahkan, hal yang salah menuduh Moskow melakukan kesalahan tanpa terlebih dahulu menyelidiki tuduhan.
"Badan resmi Rusia tidak melaksanakan teroris cyber," katanya. Peskov juga mengatakan, Kremlin ingin melihat normalisasi hubungan AS-Rusia.
Pernyataan Kremlin ini muncul sehari setelah calon Presiden AS dari partai Demokrat, Hillary Clinton menyebut intelijen Rusia sebagai pihak yang melakukan serangan cyber terhadap Komite Nasional Demokrat (DNC).
"Seperti pernyataan yang dibuat oleh Nyonya Clinton adalah retorika pra-pemilu dan tidak mengandung sesuatu yang nyata," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (1/8).
"Dalam hal ini mereka (Amerika) mencoba untuk menyamarkan beberapa kecurangan pra-pemilu mereka dengan mengutuk Rusia. Kami menganggap bahwa ini adalah sesuatu yang salah," sambungnya.
Peskov mengatakan, komentar Clinton itu tidak masuk akal, emosional dan kurang fakta. Dia menambahkan, hal yang salah menuduh Moskow melakukan kesalahan tanpa terlebih dahulu menyelidiki tuduhan.
"Badan resmi Rusia tidak melaksanakan teroris cyber," katanya. Peskov juga mengatakan, Kremlin ingin melihat normalisasi hubungan AS-Rusia.
(esn)