Pelaku Penembakan Munich Terobsesi dengan Penembakan Massal
A
A
A
BERLIN - Kepolisian Jerman mengatakan remaja bersenjata yang mengumbar tembakan di pusat perbelanjaan di Munich terobsesi dengan aksi penembakan massal. Namun kepolisian Jerman menyatakan jika pelaku tidak mempunyai hubungan dengan ISIS.
"Sebuah tulisan tentang serangan tersebut ditemukan di kamarnya," kepala kepolisian Munich merujuk ke pembantaian yang dilakukan oleh penjagal asal Norwegia, Anders Behring Breivik dikutip dari BBC, Minggu (24/7/2016).
Hingga saat ini pihak kepolisian belum merilis identitas pelaku yang memilih menghabisi dirinya pasca melakukan pembantaian. Diketahui ia memiliki kewarganegaraan ganda Jerman-Iran dan disebut-sebut bernama David Ali Sonboly, Ali David Sonboly, atau David S.
Ia diketahui memiliki pistol glock 9mm dan 300 peluru di ranselnya. Polisi belum mengetahui bagaimana pelaku memperoleh senjata itu, tetapi mengatakan jika pelaku tidak mengantongi izin dan nomor seri dari senjata yang digunakan telah dihapus.
Kepolisian kini tengah menyelidiki dugaan pelaku mengundang para korbannya melalui Facebook ke restoran McDonald, tempat ia menjalankan aksinya. Serangan itu menyebabkan 27 orang terluka, termasuk anak-anak. Sepuluh dari mereka kritis, termasuk seorang anak berusia 13 tahun.
Serangan tersebut juga menewaskan 9 orang dimana tujuh diantaranya adalah remaja. Tiga korban berasal dari Kosovo, tiga berasal dari Turki, dan satu dari Yunani.
"Sebuah tulisan tentang serangan tersebut ditemukan di kamarnya," kepala kepolisian Munich merujuk ke pembantaian yang dilakukan oleh penjagal asal Norwegia, Anders Behring Breivik dikutip dari BBC, Minggu (24/7/2016).
Hingga saat ini pihak kepolisian belum merilis identitas pelaku yang memilih menghabisi dirinya pasca melakukan pembantaian. Diketahui ia memiliki kewarganegaraan ganda Jerman-Iran dan disebut-sebut bernama David Ali Sonboly, Ali David Sonboly, atau David S.
Ia diketahui memiliki pistol glock 9mm dan 300 peluru di ranselnya. Polisi belum mengetahui bagaimana pelaku memperoleh senjata itu, tetapi mengatakan jika pelaku tidak mengantongi izin dan nomor seri dari senjata yang digunakan telah dihapus.
Kepolisian kini tengah menyelidiki dugaan pelaku mengundang para korbannya melalui Facebook ke restoran McDonald, tempat ia menjalankan aksinya. Serangan itu menyebabkan 27 orang terluka, termasuk anak-anak. Sepuluh dari mereka kritis, termasuk seorang anak berusia 13 tahun.
Serangan tersebut juga menewaskan 9 orang dimana tujuh diantaranya adalah remaja. Tiga korban berasal dari Kosovo, tiga berasal dari Turki, dan satu dari Yunani.
(ian)