Penasehat Senior Trump: Hillary Harus Ditembak karena Berkhianat
A
A
A
WASHINGTON - Penasehat isu-isu veteran calon presiden dari Partai Republik Donald Trump, Al Baldasaro, mengatakan bahwa Hillary Clinton harus ditembak mati karena pengkhianatan. Pernyataan ini adalah yang paling ekstrem selama konvensi nasional Partai Republik.
"Hillary telah kehilangan harga diri atas kebohongan yang ia katakan kepada ibu-ibu tentang anak-anak mereka yang terbunuh di sana, di Benghazi. Ia telah melakukan blunder atas lebih dari 400 email yang meminta bantuan keamanan. Ada yang salah di sana," kata Baldasaro.
"Semua ini membuat saya jijik. Hillary Clinton harus dihadapkan kepada regu tembak dan ditembak karena pengkhianatan," katanya lagi seperti dikutip dari laman The Guardian, Kamis (21/7/2016).
Saat dihubungi oleh Boston Globe, Baldasaro tetap pada pernyataannya. "Ketika Anda mengambil informasi rahasia pada server yang berhubungan dengan departemen negara kita, pasukan khusus, CIA, atau apa apun di negara lain, itu adalah hukuman mati bagi mereka jika informasi itu jatuh ke tangan negara lain atau teroris," katanya.
"Sejauh yang saya ketahui, itu informasi untuk musuh. Dalam militer, ditembak, regu tembak. Jadi saya akan tetap pada apa yang sata katakan," tukasnya.
"Hillary telah kehilangan harga diri atas kebohongan yang ia katakan kepada ibu-ibu tentang anak-anak mereka yang terbunuh di sana, di Benghazi. Ia telah melakukan blunder atas lebih dari 400 email yang meminta bantuan keamanan. Ada yang salah di sana," kata Baldasaro.
"Semua ini membuat saya jijik. Hillary Clinton harus dihadapkan kepada regu tembak dan ditembak karena pengkhianatan," katanya lagi seperti dikutip dari laman The Guardian, Kamis (21/7/2016).
Saat dihubungi oleh Boston Globe, Baldasaro tetap pada pernyataannya. "Ketika Anda mengambil informasi rahasia pada server yang berhubungan dengan departemen negara kita, pasukan khusus, CIA, atau apa apun di negara lain, itu adalah hukuman mati bagi mereka jika informasi itu jatuh ke tangan negara lain atau teroris," katanya.
"Sejauh yang saya ketahui, itu informasi untuk musuh. Dalam militer, ditembak, regu tembak. Jadi saya akan tetap pada apa yang sata katakan," tukasnya.
(ian)