Pasca Serangan Kereta, Jerman Waspadai Aksi Teror Lanjutan
A
A
A
BERLIN - Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maiziere mengatakan bahwa negara itu kemungkinan akan kembali mengahadapi serangan teroris. Padahal, pemerintah Jerman telah memperkenalkan langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan pada tahun lalu.
"Seperti beberapa negara Uni Eropa, seperti seluruh Uni Eropa, Jerman juga menjadi sasaran terorisme internasional. Ini adalah situasi yang serius," katanya memperingatkan seperti dikutip dari Reuters, Rabu (20/7/2016).
Namun ia menepis adanya hubungan kebijakan pintu terbuka terhadap pengungsi dengan serangan kampak di atas kereta api beberapa waktu lalu.
"Anda tidak bisa mengatakan tidak ada hubungan antara pengungsi dan terorisme, namun harus dihapahami bahwa situasi berbahaya memang tengah tinggi saat serangan tersebut dan menjadi lebih tinggi, terlepas pertanyaan tentang pengungsi," kata de Maiziere
Sebelumnya, seorang remaja 17 tahun yang mencari suaka di Jerman ditembak mati oleh polisi setelah melakukan penyerangan diatas kereta. Aksi itu melukai empat orang asal Hong Kong dan melukai seorang warga yang sempat melarikan diri dari TKP yang berada di dekat kota Wuerzburg.
De Maiziere mengatakan, investigasi menunjukkan jika pelaku adalah Lone Wolf yang telah nekat menjalankan aksinya karena terhasut propaganda ISIS.
"Seperti beberapa negara Uni Eropa, seperti seluruh Uni Eropa, Jerman juga menjadi sasaran terorisme internasional. Ini adalah situasi yang serius," katanya memperingatkan seperti dikutip dari Reuters, Rabu (20/7/2016).
Namun ia menepis adanya hubungan kebijakan pintu terbuka terhadap pengungsi dengan serangan kampak di atas kereta api beberapa waktu lalu.
"Anda tidak bisa mengatakan tidak ada hubungan antara pengungsi dan terorisme, namun harus dihapahami bahwa situasi berbahaya memang tengah tinggi saat serangan tersebut dan menjadi lebih tinggi, terlepas pertanyaan tentang pengungsi," kata de Maiziere
Sebelumnya, seorang remaja 17 tahun yang mencari suaka di Jerman ditembak mati oleh polisi setelah melakukan penyerangan diatas kereta. Aksi itu melukai empat orang asal Hong Kong dan melukai seorang warga yang sempat melarikan diri dari TKP yang berada di dekat kota Wuerzburg.
De Maiziere mengatakan, investigasi menunjukkan jika pelaku adalah Lone Wolf yang telah nekat menjalankan aksinya karena terhasut propaganda ISIS.
(ian)