Pemberontak Suriah yang Didukung AS Penggal Bocah Palestina
A
A
A
ALEPPO - Kelompok pemberontak Suriah yang didukung Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah memenggal bocah Palestina berumur 11 tahun atas tuduhan mendukung Presiden Bashar al-Assad. Eksekusi itu direkam dan telah menyebar di sejumlah media.
Bocah cilik itu tampak diikat tangannya sebelum dieksekusi dengan pisau. Laporan BBC menyebut insiden itu terjadi di Handarat, Aleppo utara, di mana telah terjadi pertempuran sengit antara pemberontak dan pasukan rezim Assad.
Wilayah ini juga menjadi lokasi kamp pengungsi Palestina asal Ein El Tal. Semul ada sekitar 7.000 orang mengungsi di sana sebelum kelompok bersenjata memaksa mereka melarikan diri pada tahun 2013.
Bocah cilik yang dieksekusi diidentifikasi sebagai Abdullah Issa.
Para pria pemberontak Suriah yang muncul dalam video eksekusi mengatakan bahwa anak kecil itu anggota dari Liwa al-Quds (Brigade Yerusalem), milisi Palestina pro-Pemerintah Suriah.
Enab Baladi, sebuah situs berita pro-oposisi Suriah, mengatakan bahwa anak itu ditangkap di Handarat oleh Gerakan Nour al-Din-al-Zinki, kelompok yang menguasai sejumlah kota di Aleppo dan Desa al-Qassemiya yang berada di bagian barat Provinsi Aleppo.
Pemimpin kelompok tersebut, Toufic Shehab al-Dine, menegaskan kemerdekaan kelompoknya dari Koalisi Nasional untuk Revolusi Suriah dan Pasukan Oposisi, yang merupakan kekuatan utama penentang Assad.
Kelompok pemberontak Nour al-Din Zinki, menurut laporan Amnesty International, juga telah menculik dan menyiksa warga sipil Suriah.
Kelompok ini, seperti dikutip Daily Mirror, Rabu (20/7/2016), memiliki dukungan keuangan dan militer AS, Inggris, Prancis, Turki, Qatar dan negara-negara Teluk Arab lainnya.
Bocah cilik itu tampak diikat tangannya sebelum dieksekusi dengan pisau. Laporan BBC menyebut insiden itu terjadi di Handarat, Aleppo utara, di mana telah terjadi pertempuran sengit antara pemberontak dan pasukan rezim Assad.
Wilayah ini juga menjadi lokasi kamp pengungsi Palestina asal Ein El Tal. Semul ada sekitar 7.000 orang mengungsi di sana sebelum kelompok bersenjata memaksa mereka melarikan diri pada tahun 2013.
Bocah cilik yang dieksekusi diidentifikasi sebagai Abdullah Issa.
Para pria pemberontak Suriah yang muncul dalam video eksekusi mengatakan bahwa anak kecil itu anggota dari Liwa al-Quds (Brigade Yerusalem), milisi Palestina pro-Pemerintah Suriah.
Enab Baladi, sebuah situs berita pro-oposisi Suriah, mengatakan bahwa anak itu ditangkap di Handarat oleh Gerakan Nour al-Din-al-Zinki, kelompok yang menguasai sejumlah kota di Aleppo dan Desa al-Qassemiya yang berada di bagian barat Provinsi Aleppo.
Pemimpin kelompok tersebut, Toufic Shehab al-Dine, menegaskan kemerdekaan kelompoknya dari Koalisi Nasional untuk Revolusi Suriah dan Pasukan Oposisi, yang merupakan kekuatan utama penentang Assad.
Kelompok pemberontak Nour al-Din Zinki, menurut laporan Amnesty International, juga telah menculik dan menyiksa warga sipil Suriah.
Kelompok ini, seperti dikutip Daily Mirror, Rabu (20/7/2016), memiliki dukungan keuangan dan militer AS, Inggris, Prancis, Turki, Qatar dan negara-negara Teluk Arab lainnya.
(mas)