Politisi India Gelar Sayembara Bunuh Ulama Top Zakir Naik
A
A
A
NEW DELHI - Seorang politisi India, Sadhvi Prachi mengumumkan, bahwa ia telah menggelar sayembara untuk membunuh ulama top Dr. Zakir Naik. Prachi mengaku akan memberikan hadiah sebesar Rs 50 Lakh atau sekitar Rp. 97 juta bagi siapapun yang bisa membawa kepala Zakir.
Prachi yang berbicara saat menggelar jumpa wartawan di Roorkee, Uttarakhand beberapa waktu lalu menuturkan, sayembara ini dibuat karena ia menilai Zakir bukanlah seorang ulama, melainkan teroris. Zakir dinilai telah menyebarkan paham radikal.
"Saya telah mengumumkan sayembara, karena Zakir Naik bukanlah seorang pengkhotbah agama, tapi teroris," kata Prachi, seperti dilansir India Express pada Selasa (19/7).
Namun, mantan pemimpin Vishwa Hindu Parishad (VHP) itu menjelaskan, ia telah membuat pengumuman dalam kapasitas pribadi dan itu tidak dikaitkan dengan jabatan yang diembannya saat ini.
Prachi juga mengklaim, bahwa segera setelah mengumumkan sayembara tersebut, ia menerima sejumlah panggilan tidak dikenal. Panggilan tersebut bernadakan ancaman kepada dirinya.
Sayembara ini muncul setelah adanya kabar bahwa pelaku penyaderaan berdarah di Banglasdesh, melakukan aksinya karena terinspirasi oleh ceramah Zakir. Aksi penyanderaan yang terjadi beberapa waktu lalu itu menewaskan sekitar 20 orang.
Zakir sendiri dalam sebuah video mengatakan, ia sangat tidak menyetujui aksi terorisme, dan menegaskan bahwa tidak satupun ceramahnya yang mendukung aksi terorisme. Zakir menambahkan, ia memiliki banyak penggemar di Bangladesh, dan tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian kecil dari penggemarnya mungkin memiliki pemahaman yang sedikit berbeda dengan yang lain.
Prachi yang berbicara saat menggelar jumpa wartawan di Roorkee, Uttarakhand beberapa waktu lalu menuturkan, sayembara ini dibuat karena ia menilai Zakir bukanlah seorang ulama, melainkan teroris. Zakir dinilai telah menyebarkan paham radikal.
"Saya telah mengumumkan sayembara, karena Zakir Naik bukanlah seorang pengkhotbah agama, tapi teroris," kata Prachi, seperti dilansir India Express pada Selasa (19/7).
Namun, mantan pemimpin Vishwa Hindu Parishad (VHP) itu menjelaskan, ia telah membuat pengumuman dalam kapasitas pribadi dan itu tidak dikaitkan dengan jabatan yang diembannya saat ini.
Prachi juga mengklaim, bahwa segera setelah mengumumkan sayembara tersebut, ia menerima sejumlah panggilan tidak dikenal. Panggilan tersebut bernadakan ancaman kepada dirinya.
Sayembara ini muncul setelah adanya kabar bahwa pelaku penyaderaan berdarah di Banglasdesh, melakukan aksinya karena terinspirasi oleh ceramah Zakir. Aksi penyanderaan yang terjadi beberapa waktu lalu itu menewaskan sekitar 20 orang.
Zakir sendiri dalam sebuah video mengatakan, ia sangat tidak menyetujui aksi terorisme, dan menegaskan bahwa tidak satupun ceramahnya yang mendukung aksi terorisme. Zakir menambahkan, ia memiliki banyak penggemar di Bangladesh, dan tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian kecil dari penggemarnya mungkin memiliki pemahaman yang sedikit berbeda dengan yang lain.
(esn)