Korban Tewas Kudeta Militer Turki Tembus 90 Orang
Sabtu, 16 Juli 2016 - 15:56 WIB

Korban Tewas Kudeta Militer Turki Tembus 90 Orang
A
A
A
ANKARA - Sedikitnya hampir 100 orang tewas dan lebih dari seribu lainnya terluka di seluruh Turki menyusul upaya kekerasan untuk menggulingkan pemerintahan Turki lewat kudeta militer yang berujung kegagalan.
Seperti disadur Sputnik dari kantor berita Anadolu, Sabtu (16/7/2015), sedikitnya 90 orang tewas dan 1.154 orang terluka akibat kudeta militer yang terjadi pada dini hari tadi.
Dini hari tadi, pemerintah Turki berada dikepung oleh faksi pasukan militer yang berusaha untuk mengakhiri pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Pelaku kudeta menyatakan kepemimpinan Erdogan telah melenceng jauh dari nilai-nilai sekuler yang lama dipegang oleh negara itu.
Faksi militer yang dipimpin oleh Kolonel Muharrem Kose menggunakan helikopter dan tank untuk menggulingkan pemerintahan Turki. Ankara, sebagai ibukota Turki mendadak berubah menjadi medan perang setelah personel militer mengerahkan kekuatan mereka ke pusat kota.
Dalam pidato pertamanya menanggapi upaya kudeta militer itu, Erdogan menekankan bahwa upaya kudeta dilakukan oleh minoritas kecil di dalam militer dan berusaha untuk membagi negara. Ia menyebut kudeta tersebut sebagai berkah karena akan memungkinkannya untuk melakukan pembersihan di tubuh militer Turki dari pemberontak.
Sepanjang kudeta Erdogan menyerukan pendukungnya untuk turun ke jalan-jalan dan tinggal di luar sampai situasi di negara itu menormalkan, menekankan bahwa bersatu tidak ada yang mereka tidak bisa mengalahkan.
Seperti disadur Sputnik dari kantor berita Anadolu, Sabtu (16/7/2015), sedikitnya 90 orang tewas dan 1.154 orang terluka akibat kudeta militer yang terjadi pada dini hari tadi.
Dini hari tadi, pemerintah Turki berada dikepung oleh faksi pasukan militer yang berusaha untuk mengakhiri pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Pelaku kudeta menyatakan kepemimpinan Erdogan telah melenceng jauh dari nilai-nilai sekuler yang lama dipegang oleh negara itu.
Faksi militer yang dipimpin oleh Kolonel Muharrem Kose menggunakan helikopter dan tank untuk menggulingkan pemerintahan Turki. Ankara, sebagai ibukota Turki mendadak berubah menjadi medan perang setelah personel militer mengerahkan kekuatan mereka ke pusat kota.
Dalam pidato pertamanya menanggapi upaya kudeta militer itu, Erdogan menekankan bahwa upaya kudeta dilakukan oleh minoritas kecil di dalam militer dan berusaha untuk membagi negara. Ia menyebut kudeta tersebut sebagai berkah karena akan memungkinkannya untuk melakukan pembersihan di tubuh militer Turki dari pemberontak.
Sepanjang kudeta Erdogan menyerukan pendukungnya untuk turun ke jalan-jalan dan tinggal di luar sampai situasi di negara itu menormalkan, menekankan bahwa bersatu tidak ada yang mereka tidak bisa mengalahkan.
(ian)