Filipina Desak Beijing Hormati Putusan Pengadilan Arbitrase Terkait LCS
A
A
A
MANILA - Filipina telah meminta China untuk menghormati penolakan Pengadilan Arbitrase Internasional atas klaim teritorial di Laut Cina Selatan (LCS) yang disengketakan awal pekan ini.
Sebelumnya, meski Pengadilan Arbitrase Internasional telah menolak klaim hak sejarah China terhadap LCS, namun Beijing menegaskan tidak akan mematuhi putusan tersebut.
Menteri Luar Negeri Filipina, Perfecto R. Yasay, akan mengangkat isu ini pada pertemuan puncak Asia-Eropa yang akan digelar di Mongolia pada hari Jumat dan Sabtu mendatang. Demikian pernyataan yang dirilis oleh Departemen Luar Negeri Filipina.
"Menteri Yasay akan membahasnya. Filipina cinta damai dan akan melakukan pendekatan sesuai dengan aturan di Laut China Selatan, serta membutuhkan semua pihak untuk menghormati keputusan terbaru dari Pengadilan Arbitrase," pernyataan Kementerian Luar Negeri Filipina.
Ini adalah pernyataan terkuat yang datang dari Manila pasca putusan Pengadilan Arbitrase Internasional pada Selasa lalu seperti dikutip dari Asian Correspondent, Kamis (14/7/2016).
"Menteri Yasay akan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah Menlu untuk bertukar pandangan mengenai hal-hal yang mempengaruhi hubungan bilateral dan kekhawatiran umum tentang isu-isu global dan regional," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Filipina.
Sebelumnya, meski Pengadilan Arbitrase Internasional telah menolak klaim hak sejarah China terhadap LCS, namun Beijing menegaskan tidak akan mematuhi putusan tersebut.
Menteri Luar Negeri Filipina, Perfecto R. Yasay, akan mengangkat isu ini pada pertemuan puncak Asia-Eropa yang akan digelar di Mongolia pada hari Jumat dan Sabtu mendatang. Demikian pernyataan yang dirilis oleh Departemen Luar Negeri Filipina.
"Menteri Yasay akan membahasnya. Filipina cinta damai dan akan melakukan pendekatan sesuai dengan aturan di Laut China Selatan, serta membutuhkan semua pihak untuk menghormati keputusan terbaru dari Pengadilan Arbitrase," pernyataan Kementerian Luar Negeri Filipina.
Ini adalah pernyataan terkuat yang datang dari Manila pasca putusan Pengadilan Arbitrase Internasional pada Selasa lalu seperti dikutip dari Asian Correspondent, Kamis (14/7/2016).
"Menteri Yasay akan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah Menlu untuk bertukar pandangan mengenai hal-hal yang mempengaruhi hubungan bilateral dan kekhawatiran umum tentang isu-isu global dan regional," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Filipina.
(ian)