Saksi Bom Istanbul: Pelaku Berpakaian Hitam, Menembak Acak
A
A
A
ISTANBUL - Salah satu saksi mata dalam serangan bom bunuh diri di Bandara Istanbul Ataturk, Turki, mengatakan salah satu penyerang berpakaian serba hitam melakukan penembakan secara acak dan diikuti dengan ledakan hebat.
Otoritas Turki menyatakan korban tewas dalam serangan horor semalam mencapai 32 orang--sebelumnya 31 orang--dan ratusan lainnya terluka. Namun, kantor berita AP mengutip keterangan pejabat setempat menyebut korban tewas hampir 50 orang.
Baca:
Tiga Bom Bunuh Diri Hantam Bandara Istanbul Ataturk, 28 Tewas
Penembakan acak terjadi di gedung terminal bandara. Saksi mengatakan dua ledakan terdengar diikuti penembakan dan berlanjut dengan ledakan ketiga.
”Kami langsung datang ke (terminal) keberangkatan internasional dan melihat pria itu secara acak menembak. Dia menembaki siapa pun yang datang di depannya. Dia mengenakan (pakaian) serba hitam. Wajahnya tidak bertopeng. Saya 50 meter dari dia,” kata Paul Roos , 77, seorang turis Afrika Selatan dalam perjalanan kembali ke Cape Town dengan istrinya, seperti dikutip Reuters, Rabu (29/6/2016).
Baca juga:
Korban Bom Bandara Istanbul, 31 Tewas dan Ratusan Terluka
”Kita masuk di belakang meja, tapi saya berdiri dan mengawasinya. Dua ledakan sesaat setelah satu sama lain. Pada saat itu dia telah berhenti menembak,” ujar Roos.
”Dia berbalik dan mulai datang ke arah kami. Dia memegang pistolnya di dalam jaketnya. Dia memandang berkeliling dengan cemas untuk melihat apakah ada orang yang akan menghentikannya dan kemudian turun melalui eskalator. Kami mendengar lagi suara tembakan dan kemudian ledakan lain, selanjutnya itu berakhir.”
Otoritas Turki menyatakan korban tewas dalam serangan horor semalam mencapai 32 orang--sebelumnya 31 orang--dan ratusan lainnya terluka. Namun, kantor berita AP mengutip keterangan pejabat setempat menyebut korban tewas hampir 50 orang.
Baca:
Tiga Bom Bunuh Diri Hantam Bandara Istanbul Ataturk, 28 Tewas
Penembakan acak terjadi di gedung terminal bandara. Saksi mengatakan dua ledakan terdengar diikuti penembakan dan berlanjut dengan ledakan ketiga.
”Kami langsung datang ke (terminal) keberangkatan internasional dan melihat pria itu secara acak menembak. Dia menembaki siapa pun yang datang di depannya. Dia mengenakan (pakaian) serba hitam. Wajahnya tidak bertopeng. Saya 50 meter dari dia,” kata Paul Roos , 77, seorang turis Afrika Selatan dalam perjalanan kembali ke Cape Town dengan istrinya, seperti dikutip Reuters, Rabu (29/6/2016).
Baca juga:
Korban Bom Bandara Istanbul, 31 Tewas dan Ratusan Terluka
”Kita masuk di belakang meja, tapi saya berdiri dan mengawasinya. Dua ledakan sesaat setelah satu sama lain. Pada saat itu dia telah berhenti menembak,” ujar Roos.
”Dia berbalik dan mulai datang ke arah kami. Dia memegang pistolnya di dalam jaketnya. Dia memandang berkeliling dengan cemas untuk melihat apakah ada orang yang akan menghentikannya dan kemudian turun melalui eskalator. Kami mendengar lagi suara tembakan dan kemudian ledakan lain, selanjutnya itu berakhir.”
(mas)