Buntut Serangan Orlando, Trump Desak Perketat Aliran Imigran ke AS
Buntut Serangan Orlando, Trump Desak Perketat Aliran Imigran ke AS
A
A
A
HOUSTON - Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump mengatakan, AS harus menghentikan orang-orang dengan kebencian dalam hatinya untuk masuk ke negara itu. Hal itu dikatakannya setelah serangan teror mematikan di Orlando, Florida.
"Kita harus menghentikan orang-orang dengan kebencian di dalam hati mereka datang ke negara kita," kata Trump di depan 3.500 pendukungnya di kota Texas utara, Dallas, seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (17/6/2016).
Menurut Trump serangan teror di Orlando, yang menewaskan 49 orang dan 53 lainnya terluka, serta sejumlah insiden lain yang sejenis, lahir dari rasa tidak hormat pada Amerika.
"Ini adalah kelemahan kepemimpinan kami. Orang-orang tidak menghormati negara kita lagi. Mereka harus menghormati kita. Segala sesuatunya harus berubah," kata Trump yang menyatakan akan melindungi AS dari terorisme dengan mengendalikan aliran imigran ke negara itu.
Trump juga kembali menyinggung idenya untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan selatan negara itu dengan negara tetangga Meksiko dan melindungi hak-hak kepemilikan senjata.
"Kita harus menghentikan orang-orang dengan kebencian di dalam hati mereka datang ke negara kita," kata Trump di depan 3.500 pendukungnya di kota Texas utara, Dallas, seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (17/6/2016).
Menurut Trump serangan teror di Orlando, yang menewaskan 49 orang dan 53 lainnya terluka, serta sejumlah insiden lain yang sejenis, lahir dari rasa tidak hormat pada Amerika.
"Ini adalah kelemahan kepemimpinan kami. Orang-orang tidak menghormati negara kita lagi. Mereka harus menghormati kita. Segala sesuatunya harus berubah," kata Trump yang menyatakan akan melindungi AS dari terorisme dengan mengendalikan aliran imigran ke negara itu.
Trump juga kembali menyinggung idenya untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan selatan negara itu dengan negara tetangga Meksiko dan melindungi hak-hak kepemilikan senjata.
(ian)
Explore More