408 Orang Ditangkap di Venezuela Akibat Kerusuhan
A
A
A
CARACAS - Sedikitnya 408 orang ditangkap setelah aksi protes yang berujung pada kekerasan dan penjarahan di Venezuela. Aksi demontrasi yang berujung kerusuhan ini dipicu kemarahan karena kekurangan makanan.
Gubernur negara bagian Sucre, Luis Acuna dalam konferensi pers, menyerukan kepada masyarakat untuk tetap tenang, setelah 15 toko di sepanjang jalan Panamericana di Cumana dijarah oleh pendemo, termasuk supermarket, toko pakaian, dan toko optik, seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (16/6/2016).
Acuna juga mengatakan, aksi kekerasan tersebut tidak menyebabkan korban jiwa dan tidak ada yang terluka. Namun, kelompok oposisi mengatakan, seorang pria tewas dalam kejadian tersebut.
Sementara itu, Gubernur negara bagian Anzoategui, Nelson Moreno juga mengumumkan, delapan orang telah ditangkap karena penjarahan dan menambahkan bahwa dua dari delapan orang yang ditangkap mempunyai sejarah kriminal.
"Pagi ini, kami mengadakan rapat aparat keamanan negara, bersama dengan Walikota," kata Moreno pada konferensi pers. Selain itu, ia menuduh ketua Majelis Nasional Henry Ramos Allup telah menghasut untuk melakukan kekerasan di media sosial.
Gubernur negara bagian Sucre, Luis Acuna dalam konferensi pers, menyerukan kepada masyarakat untuk tetap tenang, setelah 15 toko di sepanjang jalan Panamericana di Cumana dijarah oleh pendemo, termasuk supermarket, toko pakaian, dan toko optik, seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (16/6/2016).
Acuna juga mengatakan, aksi kekerasan tersebut tidak menyebabkan korban jiwa dan tidak ada yang terluka. Namun, kelompok oposisi mengatakan, seorang pria tewas dalam kejadian tersebut.
Sementara itu, Gubernur negara bagian Anzoategui, Nelson Moreno juga mengumumkan, delapan orang telah ditangkap karena penjarahan dan menambahkan bahwa dua dari delapan orang yang ditangkap mempunyai sejarah kriminal.
"Pagi ini, kami mengadakan rapat aparat keamanan negara, bersama dengan Walikota," kata Moreno pada konferensi pers. Selain itu, ia menuduh ketua Majelis Nasional Henry Ramos Allup telah menghasut untuk melakukan kekerasan di media sosial.
(ian)